Home > D’PGRI > Bupati Wonogiri: Ada Yang Digaji Dengan Janji  

Bupati Wonogiri: Ada Yang Digaji Dengan Janji  

Agenda: Konkerkab dan Sosialisasi Perjuangan-Daspen
Reporter: Tim Redaksi

 

WONOGIRI, derapguru.com – Mengubah sebuah wilayah miskin dengan index kualitas sumberdaya manusia yang rendah tidaklah mudah. Apalagi bila dunia pendidikan yang menjadi kunci bagi perubahan juga dalam kondisi yang memprihatinkan. Satu-satunya jalan untuk mengubah semua itu adalah dengan membereskan masalah-masalah dalam pendidikan.

Cara berpikir cerdas inilah yang disampaikan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat memberikan sambutan dalam “Konferensi Kerja Kabupaten dan Sosialisasi Perjuangan Organisasi-Daspen PGRI Jateng” yang digelar PGRI Kabupaten Wonogiri di Gedung Guru PGRI Wonogiri, Minggu 15 Juli 2023.

“Pada era itu ada tantangan besar, apakah Bupati Jekek berani mengeluarkan SK sebagai legalitas, sebagai pengakuan, bagi guru-guru GTT?” tutur Bupati Joko Sutupo yang akrab dipanggil “Bupati Jekek” ini.

Bupati Jekek menuturkan bahwa kondisi dunia pendidikan pada era itu sedang tidak baik-baik saja. Banyak sekolah kekurangan guru sehingga diisi oleh Guru Tidak Tetap (GTT). Tapi posisi GTT ini sangat menyedihkan karena status yang tak pasti sehingga berimbas pada kesejahteraannya yang tidak pasti pula. Padahal, mereka inilah yang menjadi pilar utama bagi perubahan nasib bagi masyarakat Wonogiri.

“Ada yang digaji 75 ribu per bulan. Ada yang digaji 150 ribu per bulan. Ada pula yang digaji dengan janji: sudahlah, satu atau dua tahun nanti pasti angkat PNS. Tapi janji tinggal janji. Tiba-tiba umur sudah 35 tahun,” tutur Bupati Jekek menggambarkan carut-marutnya pendidikan pada masa itu.

Kondisi-kondisi parah seperti ini, lanjut Bupati Jekek, yang harus ditangani secara cepat sehingga para guru GTT kemudian diberikan SK Bupati yang berimbas pada pemberian gaji memadai untuk para GTT. Kepastian terhadap status, legalitas, dan pengakuan inilah yang membuat para guru bisa bekerja tenang dan mencurahkan tenaga secara maksimal.

“Dulu kegalauan para GTT ini sudah sampai pada titik yang kalau emosinya tidak clear bisa tidak seimbang. Tiap tanggal muda mereka senyum-senyum sendiri. Jebule gajine kok ora mundhak-mundhak,” tutur Bupati Jekek disambut tawa para audiens.

Bupati Jekek menuturkan, berbagai macam usahanya dengan mulai menata bidang pendidikan di Wonogiri inilah yang kemudian membuat daerah ini banyak mengalami perubahan. Saat ini ada banyak warga Wonogiri yang sedang menempih kuliah diberbagai kota yang harapannya nanti akan membawa manfaat bagi tanah kelahiran mereka.

Wabup Wonogiri

Sejalan dengan Bupati Jekek, Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menuturkan bahwa perubahan yang nyata selalu diawali dengan pembentukan sumber daya manusia yang unggul, cerdas, berdaya saing, sesuai dengan perkembangan zaman. Pembentukan sumber daya manusia yang unggul ini akan berimbas pada naiknya tingkat kesejahteraan masyarakat.

“Oleh karena itu, segenap harapan digantungkan pada PGRI untuk bisa membawa perubahan yang signifikan untuk masyarakat Kabupaten Wonogiri,” tutur Wabup Setyo Sukarno.

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua PGRI Jateng Dr Muhdi SH MHum, Wakil Ketua PGRI Jateng H Sakbani SPd MH, Wakil Sekretaris Umum PGRI Jateng Dr Saptono, Wakil Bendahara PGRI Jateng Muslih MAcc, Kominfo PGRI Jateng Dr Agus Wismanto MPd, Ketua PGRI Wonogiri Drs Mulyatno MPd, dan segenap pengurus serta anggota PGRI Kabupaten Wonogiri.

You may also like
Akuntabilitas Libur Sekolah
Dr Muhdi: Apresiasi Untuk Seluruh Pimpinan UPGRIS
Rektor UPGRIS: Momen Istimewa Bersama Keluarga Besar UPGRIS
Mahasiswa PPG UPGRIS Latih Masyarakat Buat Bouquet

Leave a Reply