SEMARANG derapguru.com – Pesan Presiden Jokowi dalam HUT Ke-77 PGRI di Kota Semarang, beberapa waktu lalu, memang perlu mendapatkan perhatian serius. Presiden Jokowi tidak hanya meminta guru up grade ilmu, tapi juga perlu memikirkan kesehatan siswa.
“Percuma pandai kalau sakit-sakitan. Percuma nilai 10 kalau sakit-sakitan. Nilai 10 x 0 hasilnya tetap nol,” tandas Presiden Jokowi sebagaimana dilansir derapgu.com, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Guru Harus Selalu Mengupdate Ilmu
Perkara kesehatan ternyata tidak hanya isapan jempol. Bedasarkan data UNICEF tahun 2020, Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah penduduk kurang gizi tertinggi di Kawasan Asia Tenggara.
Sebanyak 9 dari 10 anak di Indonesia dikatakan masih mengalami kekurangan akses nutrisi dan pendidikan yang memadai untuk bisa mencapai kemajuan.
Founder School of Life dan Ibu Profesional, Septi Peni Wulandani, mengatakan masih banyak anak Indonesia menghadapi tantangan untuk mendapatkan akses nutrisi dan pendidikan sebagai langkah awal dalam mengembangkan potensi maksimal mereka.
“Perlu dukungan kolektif masyarakat dan berbagai pihak, termasuk sektor swasta untuk memberikan lebih banyak dukungan bagi anak-anak Indonesia agar dapat mendorong terciptanya cita-cita menuju generasi emas 2045,” ujar Peni melalui berita rilis yang dikirim.
Baca Juga: Jokowi Puji Penyelenggaraan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2022
Secara terpisah, Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr Muhdi, memberikan penegasan pentingnya untuk mempersiapkan generasi emas pada tahun 2045. Selain perkara kesehatan, sektor pendidikan juga perlu dipersiapkan secara serius.
“Generasi muda yang hidup pada masa Indonesia Emas, saat ini sedang duduk di bangku TK/PAUD. Tapi guru-guru di level ini nasibnya dan kesejahteraannya masih belum pasti. Padahal merekalah yang saat ini jadi pemasti bagi terciptanya generasi emas,” tutur Dr Muhdi. (za)