Home > BERITA > Tak Lagi Diklat, Kemenag Mulai Arahkan Guru pada Publikasi Ilmiah

Tak Lagi Diklat, Kemenag Mulai Arahkan Guru pada Publikasi Ilmiah

GURU MADRASAH MENULIS

BOGOR, derapguru.com – Tak lagi melalui diklat, Kemenag mulai merancang arah pengembangan guru pada publikasi ilmiah. Pesan ini disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana, saat memberi sambutan di hadapan TOP 100 Program Guru Menulis.

“Saya sudah mengarahkan tim PKB PAI dulu agar menggeser dari pelaksanaan diklat yang berkutat pada pengembangan diri agar mulai menjangkau publikasi ilmiah,” ujarnya.

Lebih lanjut Mulyana menyampaikan, bahwa seseorang yang gemar menulis akan memiliki khazanah keilmian dan daya baca yang lebih luas dibandingkan orang pada umumnya.

“Dia akan memiliki kreatifitas untuk menemukan masalah dan mengatasinya,” tandas Mulyana.

Hal demikian juga diamini Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Muhammad Zain. Zain menyatakan bahwa guru menulis ini mendorong agar para pendidik pada madrasah ini memiliki hobi baru terhadap dunia sastra dan pintunya adalah menulis.

Sementara itu, program “Guru Madrasah Menulis” yang digagas oleh Direktorat GTK Madrasah, membuka pendampingan bagi 100 naskah guru madrasah sampai menjadi produk tulisan. Dari 100 slot yang tersedia, jumlah guru madrasah yang mengirimkan naskah mencapai 1280 guru sehingga diperlukan seleksi ketat untuk memilihnya.

Menurut Kepala Subdit Bina GTK MA/MAK yang juga Wakil PMU Komponen 3, Anis Masykhur,  program ini menargetkan semua tulisan dipublikasikan di jurnal ber-OJS atau terindeks SINTA. “Ada 10 Jurnal yang terlibat dalam pendampingan program ini,” jelas mantan Kepala Seksi Penelitian Diktis ini.

Sepuluh jurnal yang dilibatkan adalah jurnal yang dikelola oleh Rumah Jurnal pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada UIN Sunan Kalijaga, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, UIN Imam Bonjol Padang, UIN Ar Raniry Aceh, UIN Sumatera Utara, UIN Alauddin, UIN Mataram, UIN Gorontalo, IAIN Curup, dan IAIN Kediri.

Sebanyak 100 Guru di-camp-kan selama tiga hari di Bogor, 17—19  November 2022, dengan output artikel yang siap publis di jurnal terindeks SINTA atau ber-OJS. “Ini akan jadi hadiah akhir tahun bagi Guru,” tegas Anis. (za)

Leave a Reply