SEMARANG, derapguru.com — Selalu ada pernak-pernik cerita di balik gawe akbar Konprov PGRI Jateng. Gawe yang akan berlangsung selama dua hari ini membawa kisah-kisah tersendiri yang akan jadi kenangan.
Salah satunya adalah rombongan dari Kabupaten Pekalongan. Dengan jumlah pasukan serba nanggung membuat binggun memilih transportasi. Bagaimana tidak, dengan jumlah pasukan 71 orang, tentu nanggung moda transportasinya.
Mau naik kereta pasti susah dapat tiket dan susah pula mobilitasnya. Mau naik mobil pribadi jadi terlalu panjang kayak iring-irin manten. Naik satu bus tidak cukup, dua bus banyak.
“Akhirnya pakai 2 bus, biar nyaman sekalian. Nanti seusai konverensi, sekalian piknik keliling Semarang,” urai Ketua PGRI Kabupaten Pekalongan, Rejo Herbeno.
Rejo Herbeno mengaku tidak susah menuju akses lokasi. Pasalnya Kota Semarang dan Kabupaten Pekalongan sudah terkoneksi dengan adanya jalan tol. Meski bus berjalan santai, rombongan mereka termasuk yang gasik sampai lokasi.
“Panitianya cepat dan sigap. Jadi semua kesannya lancar. Tidak ada halangan apapun,” tutur Rejo.
Lebih lanjut Rejo menambahkan, melihat bagaimana PGRI Jateng menggelar even-even besar, dirinya mengaku banyak mengambil pelajaran melalui pengelolaannya. Penyelenggaran Konprov XXIII PGRI Jateng jadi inspirasi di tingkat Kab/kota dan cabang.
“Kalo soal aspirasi, aspirasi kami untuk F1 tetap pak Muhdi,” tutur Rejo sambil tersenyum. (pur/za)