Home > BERITA > Prof Diah:  Kita Riset Pangan, Amerika Riset UFO

Prof Diah:  Kita Riset Pangan, Amerika Riset UFO

PROF DIAH PERMATA WIJAYANTI

SEMARANG, derapguru.com – Betapa jauh ketertinggalan bangsa Indonesia dalam bidang riset. Ketika terjadi kerjasama riset antara Indonesia-Amerika, ajuan riset penelitian dari dua negara sangat berbeda jauh. Riset Indonesia berkisar masalah pangan, riset Amerika bergerak sangat jauh, termasuk riset tentang UFO.

Informasi tersebut disampaikan oleh Reviewer Nasional, Prof Dr Diah Permata Wijayanti, saat mengisi Workshop “Penelitian Berbasis Luaran” yang digelar LPPM Universitas PGRI Semarang, Kamis 12 Oktober 2022 siang ini.

“Pernah ada joint research Indonesia dan Amerika. Ketika proposal riset sama-sama dikumpulkan, betapa riset kita terlihat ketinggalan jauh. Fokus kita masih riset pangan, Amerika risetnya tentang UFO,” tutur Prof Diah.

Kendati demikian, Prof Diah menuturkan, bahwa fokus riset beberapa tahun belakangan sudah cukup berkembang. Ada 5 bidang riset yang saat ini sedang menjadi perhatian pemerintah. Pertama, riset tentang ketahanan pangan, yang berhubungan dengan tantangan perubahan iklim. Kedua pemanfaatan ekonomi biru, yang berhubungan dengan persoalan maritim dan pesisir pantai.

“Kita sudah mulai melirik laut. Dulu kita sering berfokus pada daratan. Lupa dengan aset luar biasa yang ada di lautan. Banyak peneliti luar negeri mengajak joint research, ujung-ujungnya mereka minta sampel. Lalu pada akhirnya, karena kita kekurangan peralatan, kita ditinggal dalam pengembangannya. Ini banyak terjadi, sehingga kita perlu menimbang ketika diajak penelitian bersama,” tutur Prof Diah.

Fokus pemerintah yang ketiga, lanjut Prof Diah, adalah riset yang terkait pengembangan teknologi digital, transformasi digital, dikaitkan dengan mekanisme industri, mekanisme pemerintahan, dan mekanisme manajerial. Sedangkan, keempat, adalah riset yang berkaitan dengan pariwisata, supaya pariwisata di negeri ini menjadi salah satu pemain pariwisata dunia.

“Sedangkan kelima, terkait dengan kemandirian bidang kesehatan. Penelitian bidang kesehatan ini sangat penting mengingat kesehatan penduduk indonesia yang berjumlah ratusan juta terkait langsung dengan urusan ini. Kita memiliki bahan-bahan obat, tapi yang memanfaatkan kebanyakan adalah industri luar negeri,” tutur Prof Diah.

Peningkatan

Rektor UPGRIS, Dr Sri Suciati, dalam sambutannya memberikan apresiasi luar biasa pada kegiatan yang digelar oleh LPPM. Kegiatan yang akan mendorong para dosen untuk lebih bersemangat utnuk melakukan riset ini, diharapkan akan membawa dampak positif bagi para dosen, bagi kampus UPGRIS, dan bagi masyarakat secara luas.

“Saat ini UPGRIS sudah masuk dalam cluster Utama. Kami berharap posisi ini akan terus dapat dipertahankan, atau bahkan ditingkatkan ke level yang lebih tinggi lagi,” urai Sri Suciati.

Hal senada disampaikan Ketua LPPM UPGRIS, Dr Senowarsito, menuturkan bahwa kegiatan yang digelar ini diharapkan dapat membantu para dosen untuk menghasilkan penelitian berbasis luaran. Harapannya, seusai mengikuti penelitian ini akan lahir banyak lagi proposal penelitian yang didanai lolos dalam hibah dan mendaparkan pendanaan dari DRTPM.

“Kami datangkan pembicara ahli untuk menambah wawasan dan semangat para dosen dalam melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kami berharap kegiatan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya, termasuk untuk berkonsultasi mengenai bentuk dan format proposal penelitian yang lolos hibah,” tutur Senowarsito.

Workshop “Penelitian Berbasis Luaran” ini dilangsungkan secara virtual dengan moderator Mega Novita PhD dan dihadiri oleh segenap Wakil Rektor UPGRIS. Peserta yang terlibat dalam acara ini mencapai 180-an peserta. (za)

Leave a Reply