Home > D’PGRI > PGRI Demak Senyap Di Permukaan, Kencang di Kedalaman

PGRI Demak Senyap Di Permukaan, Kencang di Kedalaman

Agenda: Sosialisasi Perjuangan dan Daspen
Reporter: Tim Redaksi

DEMAK, derapguru.com — Ibarat sebuah aliran sungai, PGRI Kabupaten Demak termasuk sungai yang arusnya senyap di permukaan, tapi kencang di kedalaman. Kebijakan dan arah geraknya terlihat wajar, tapi kekuatan lobinya berhasil mengantarkan ketuanya menjadi bupati.

Pencapaian luar biasa tersebut diungkap secara terbuka oleh Ketua PGRI Jateng, Dr H Muhdi SH MHum, saat memberikan materi Sosialisasi Perjuangan dan Daspen PGRI Jateng, di Gedung Guru PGRI Demak, Minggu 6 Agustus 2023.

“Saat di pengurus besar, saya sering menceritakan, bahwa di Jawa Tengah, pernah ada seorang guru menjadi bupati. Ya Demak ini. Satu-satunya di Indonesia. Yang jadi calon banyak, yang berhasil hanya Demak,” tutur Dr Muhdi disambut tepuk tangan meriah.

Kemampuan PGRI Demak untuk menyakinkan masyarakat, lanjut Dr Muhdi, membuktikan bahwa organisasi ini memiliki pengaruh luar biasa. Bahkan, kesadaran masyarakatnya untuk guru sebagai nahkoda menunjukkan masyarakat Demak memiliki kesadaran tinggi untuk memajukan diri.

“Investasi terbaik sebuah bangsa adalah pendidikan. Investasi pendidikan tidak bisa dirasakan secara langsung, tapi beberapa tahun berikutnya akan membawa dampak,” tutur Dr Muhdi.

Lebih lanjut Dr Muhdi menuturkan, kesadaran tinggi pentingnya mengedepankan pendidikan pernah dilakukan negara Korea Selatan. Meski baru merdeka setelah kemerdekaan Indonesia,  bangsa Korea Selatan menginvestasikan lebih dari 20 persen anggaran negara mereka untuk pendidikan.

“Begitu juga Jepang. Ketika bom atom meluluhlantakkan Nagasaki dan Hiroshima, Kaisar Jepang bertanya, berapa guru yang selamat? Jepang lalu membangun ulang peradaban dengan guru-guru yang tersisa,” tutur Dr Muhdi.

Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua PGRI Jateng H Sakbani SPd MH, Wakil Sekum Drs Wahadi MH, dan Ketua PGRI Demak beserta pengurus PGRI Kabupaten Demak. (za)

You may also like
Sudah Hukum Alam, Perubahan Pasti Terjadi
DR MUHDI-WISUDA UPGRIS 74
Sistem Zonasi Gagal Karena Kita Main Data di Atas Meja
Guru Pensiun Usia 56 Tahun, Dulu Boyolali Sempat Mau Ikuti Purworejo
guru cantik
141 Guru Honorer Terdampak ‘Cleansing’ Telah Kembali Mengajar

Leave a Reply