
WONOSOBO, derapguru.com – Kontentasi pemilihan semakin dekat semakin membuat situasi masyarakat semakin memanas. Kendati demikian, panasnya situasi politik diharapkan tidak akan berdampak negatif pada kehidupan masyarakat secara luas.
Hal tersebut disampaikan Ketua Ikatan Purnakaryawan Pendidikan dan Kebudayaan (IPPK) Kabupaten Wonosobo, H Mustangin SPd MSi, saat memberi sambutan dalam Rapat Koordinasi IPPK Kabupaten Wonosobo di Gedung Guru PGRI Wonosobo, Jumat 12 Januari 2024.
“Karena ini era politik. Situasi soyo panas, jangan sampai terpancing. Ojo ngelek-elek. Cukup diam, lalu pilih yang terbaik,” tutur H Mustangin.
H Mustangin menambahkan memilih pemimpin itu sangat penting. Siapa pemimpin terpilih akan menentukan nasib bangsa ini lima tahun ke depan. Oleh karena itulah dia menghimbau para anggota IPPK untuk selalu memilih pemimpin dengan hati-hati dan cermat.
“Pak Anies, Pak Prabowo, dan Pak Ganjar. Ketiganya sama-sama baik. Tinggal kita pilih, mana yang lebih memikirkan dunia pendidikan. Jangan sampai tidak memilih. Jangan sampai kita golput karena kita sedang menentukan arah bangsa lima tahun ke depan,” tandas H Mustangin.
Khusus untuk kontestasi DPD RI, lanjut H Mustangin, IPPK Kabupaten Wonosobo akan mendukung pada calon yang memiliki rekam jejak yang jelas dalam memperjuangkan dunia pendidikan. Dan sosok yang dipastikan jelas rekam jejaknya adalah Ketua PGRI Jateng, Dr H Muhdi SH MHum, yang kebetulan juga mendapat mandat organisasi maju dalam kontetasi.
Sementara itu, Ketua PGRI Jateng, Dr H Muhdi SH MHum, menyampaikan bahwa para anggota IPPK adalah para senior bagi guru dan tenaga kependidikan. Kendati telah purnatugas, segala arahan, nasehat, dan dukungan dari anggota IPPK sangat diharapkan oleh para pendidik yang masih aktif.
“Anggota IPPK adalah senior bagi para pendidik seperti kita. Saran, nasihat, dan dukungan masih sangat kita butuhkan dalam membangun dunia pendidikan menjadi lebih maju dan para pendidiknya menjadi lebih sejahtera,” tutur Dr Muhdi.
Lebih lanjut Dr Muhdi menuturkan, terkait dengan keterlibatannya dalam kontestasi tahun ini, sebenarnya dirinya tidak ada niat untuk maju. Pada kontestasi periode sebelumnya dirinya juga sudah diminta maju, tapi dirinya menolak karena masih mengurusi kampus UPGRIS.
“Dulu saya bisa berkelit dengan alasan masih menjadi Rektor UPGRIS. Tapi melihat dorongan dan semangat teman-teman, pada periode ini sepertinya saya memang tidak bisa berkelit lagi,” tandas Dr Muhdi.
Ketua PGRI Kabupaten Wonosobo, Suratman SPd MPd, menuturkan bahwa Dr Muhdi memang tidak berniat maju dalam kontestasi legislasi ini. Akan tetapi, organisasi ini memang mengamanatkan kepada ketua organisasi maju untuk memperjuangkan pendidikan pada ranah legislasi.
“Beliau ini pada periode sebelumnya sudah menolak untuk maju. Tapi pada periode ke depan ini tidak boleh menolak lagi. Karena dari sisi kapasitas dan kapabelitas, beliau ini sudah sangat layak untuk menjadi wakil guru di wilayah legislasi,” tandas Suratman.
Suratman menghimbau agar seluruh insan pendidikan untuk bahu-membahu dalam meloloskan Dr Muhdi dalam kontestasi periode ini. Dengan lolosnya Dr Muhdi, dunia pendidikan akan memiliki keterwakilan di wilayah legislasi untuk mengamankan kepentingan para guru. (wis/za)