SEMARANG, derapguru.com — Ada-ada saja permainan yang diusung sebagai rangkaian perayaan Dies Natalis ke-43 Universitas PGRI Semarang. Setelah menggelar Lomba Stand Up Comedy dan Lomba Vokal Grup dan pada pekan-pekan sebelumnya, Jumat 21 Juni 2024 pekan ini, digelar Lomba Estafet Sarung.
Lomba berkelompok yang memadukan kekompakan tim ini diikuti oleh seluruh unit kerja di UPGRIS mulai dari unit di karyawan maupun dosen. Meski terlihat sederhana, Lomba Estafet Sarung ini ternyata tidak mudah. Satu per satu anggota tim harus mampu memasukkan tubuh ke sarung sambil satu tangan bergandengan tanpa boleh lepas.
“Sulit ternyata. Satu kaki masuk sarung, sarungnya malah melebar. Susah untuk lepas,” tutur Rizky Esti Utami MPd, Dosen Pendidikan Matematika UPGRIS yang tergabung dalam tim unit kerja FPMIPATI.
Rizky menambahkan, kesulitan dalam lomba estafet sarung ini terletak pada pola yang harus dipahami peserta. Bila pola salah, maka sarung akan sulit berpindah dan harus dibenahi supaya sesuai pola.
Hal senada juga diungkapkan Theresia Cicik Sophia B MPd, dosen Pendidikan Bahasa Inggris yang tergabung dalam tim unit kerja FPBS. Cicik mengaku timnya sempat kesulitan memahami pola ketika arah sarung bergerak sebaliknya.
“Memang harus paham polanya. Sayangnya kami lupa pola saat sarung bergerak sebaliknya. Sempat macet karena beberapa kali salah pola,” tutur Cicik sambil tertawa.
Hadir dalam kesempatan tersebut Rektor UPGRIS Dr Hj Sri Suciati MHum, Wakil Rektor III UPGRIS Dr Sapto Budoyo MH, dan beberapa pejabat struktural di lingkungan UPGRIS. (za)