
Banjarnegara, derapguru.com
Membuat film itu mudah. Alat saat ini tidak menjadi kendala seiring kemajuan teknologi, karena kemampuan gawai pun bisa setara kamera DSLR. Namun untuk membuat film yang mengesankan tidaklah mudah. 10 detik pertama menjadi kunci agar film memesona penonton.
Hal itu diungkapkan oleh sutradara dan juga Direktur Art Film Picture Aziz Arifianto dalam kegiatan Pembekalan Lomba Video Konten Literasi Kabupaten Banjarnegara, yang digelar Selasa (10/6/2025) di Aula Niscala Perpustakaan Daerah Banjarnegara.
“10 detik pertama harus memesona, kunci agar penonton tertarik. Sajikan gambar yang terbaik. Pembuat film harus fokus pada makna yang akan dimunculkan dalam film, bukan sekadar gaya,” ujar Aziz.
Untuk membuat film yang mengesankan dan penuh makna, Aziz memberikan tips agar pembuat film melakukan riset yang dalam.
“Ngobrol merupakan cara terbaik untuk mengorek narasumber. Jaga psikis narasumber, pakai kostum yang pas. Audio yang tepat akan menjadi bumbu film yang tepat pula. Perbanyak stok shoot, agar editing tidak stroke,” tambah Aziz.
Pembekalan dilaksanakan kepada 50 peserta pengirim video konten literasi, yang nantinya akan diambil 10 peserta terbaik sebagai pemenang.
Senada dengan Aziz, narasumber lainnya dari IAA Project Imam Rifai mengungkapkan agar shoot memiliki tujuan dan tidak asal-asalan.
“Setiap shoot itu punya maksud dan tujuan. Jadi jangan asal shoot. Komposisi harus dijaga agar menghasilkan gambar yang pas. Meskipun memakai kamera HP, tetap bisa menghasilkan gambar yang baik. Untuk pencahayaan yang baik, usahakan shooting di jam 6 sampai 10 siang. Cahaya alaminya paling baik untuk film,” jelas Imam.
Kepala Disarpus Banjarnegara Arief Rahman berharap dari kegiatan ini muncul konten kreator yang dapat mengajak masyarakat untuk gemar membaca.
“Kami sangat berharap 50 kreator yang kami seleksi ini bisa menjadi penggerak literasi dalam konten-konten videonya,” harap Arief. (Heni P)