Agenda: Upacara Dies Natalis ke-42 UPGRIS Reporter:Tim Redaksi
SEMARANG, derapguru.com – Ibarat sebuah lagu, Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) seperti lagu yang diciptakan dengan penuh ketulusan dan perjuangan. Di dalamnya ada orang-orang yang bekerja dengan peran masing-masing, menunaikan tugas, dan bertanggung jawab pada perannya dengan sepenuh hati.
Hal tersebut disampaikan Rektor UPGRIS, Dr Sri Suciati MHum, dalam Upacara Peringatan Dies Natalis ke-42 Universitas PGRI Semarang, yang dipusatkan di Balairung UPGRIS, Senin 24 Juli 2023.
“Kita tahu, keindahan lagu tidak pernah lahir dengan sendirinya. Ia tidak lahir dalam kekosongan. Untuk bisa terdengar indah dan membekas di hati, sebuah lagu memiliki riwayat dan perjalanan panjang. Lagu adalah wujud dari nada-nada harmoni, kata-kata nan puitik, serta kepiawaian para musikus dalam mengalunkan alat musik,” tutur Dr Sri Suciati.
Dr Sri Suciati menambahkan, UPGRIS harus cerdas dalam beradapatasi, mampu mengatur strategi dalam menyikapi perubahan yang begitu cepat, tidak gampang menyerah dengan berbagai hambatan dan rintangan dalam mencapai tujuan. UPGRIS berkomitmen menuju perguruan tinggi unggulan, berdaya saing global, serta memegang teguh upaya membangun sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif.
“Kami berharap UPGRI dapat mengambil peran signifikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya ini diwujudkan melalui peningkatan layanan pendidikan, baik secara internal dan eksternal,” tutur Dr Sri Suciati.
Lebih lanjut Dr Sri Suciati menuturkan, UPGRIS telah mengambil langkah-langkah strategis, dalam upaya mendorong peningkatan bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan publikasi ilmiah. Saat ini UPGRIS juga telah mengimplementasikan Kurikulum Outcome Based Education (OBE) dan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Implementasi OBE dengan ciri keungulan pada setiap program studi, diperkuat dengan 5 skema LSP P1 UPGRIS di antaranya, (1) pengelolaan pembelajaran multimedia; (2) Junior Web Programing; (3) kultur jaringan; (4) pengelolaan budidaya anggrek; dan (6) kepenyiaran,” tutur Dr Sri Suciati. (za)