BANYUMAS, derapguru.com — SMPN 2 Cilongok rayakan ulang tahun ke-40 dengan rangkaian acara yang berlangsung dari 15 hingga 20 November 2024. Puncak perayaan diwarnai dengan peresmian Laboratorium Alam “Komunitas Belajar Raden Ngabehi Singadipa”, peluncuran buku-buku inspiratif karya siswa, dan berbagai kegiatan seni serta budaya.
Acara ulang tahun SMPN 2 Cilongok dimulai dengan lomba-lomba siswa seperti kebersihan kelas, cerdas cermat pengetahuan umum, mading, adzan, dan tilawatil Quran. Semua kegiatan ini bertujuan mempererat kebersamaan dan semangat berprestasi di kalangan siswa.
Puncak acara pada Rabu, 20 November 2024, dimeriahkan oleh kehadiran Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Drs H Joko Wiyono MR MSi, bersama sejumlah tamu kehormatan, termasuk para purna tugas dan tokoh masyarakat.
“Saya sangat terharu dan bangga melihat dedikasi SMPN 2 Cilongok dalam mendidik generasi muda,” ungkap Joko Wiyono.
Kegiatan peresmian Laboratorium Alam ditandai dengan pengguntingan pita, pemukulan gong, dan pemotongan tumpeng. Semangat menjaga lingkungan terus ditekankan dalam berbagai kegiatan siswa.
“Kita harus terus belajar dengan sungguh-sungguh dan menjaga semangat juang para leluhur untuk mencintai tanah air,” pesan Joko Wiyono saat menutup acara.
Menurut Kepala Sekolah, Trisnatun, selain lomba, diadakan pula jalan sehat mengelilingi Desa Panembangan, bakti sosial, pembagian santunan anak yatim, dan pameran karya berbasis P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
“Kegiatan ini tidak hanya memperingati ulang tahun sekolah, tetapi juga menjadi momen refleksi untuk terus berinovasi,” ujar Kepala Sekolah, Trisnatun.
Trisnatun juga menjelaskan, Laboratorium Alam “Komunitas Belajar Raden Ngabehi Singadipa” diresmikan sebagai bagian dari upaya sekolah melanjutkan statusnya sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri. Fasilitas ini juga menjadi simbol penghormatan terhadap sejarah lokal.
“Kami ingin siswa memahami dan meneladani semangat juang tokoh lokal seperti Raden Ngabehi Singadipa,” jelas Trisnatun.
Mbah Zaenuri, juru kunci makam Raden Ngabehi Singadipa, memberikan orasi sejarah untuk mengenalkan sosok pejuang yang mendukung Perang Diponegoro kepada siswa.
“Beliau adalah tokoh yang pantang menyerah, dan semangat ini harus diwarisi oleh generasi muda,” ujar Mbah Zaenuri.
Trisnatun menambahkan, peluncuran buku menjadi sorotan utama dalam acara tersebut. Sebanyak 11 buku karya siswa tentang tanaman dan satu buku sejarah perjalanan sekolah diterbitkan, menunjukkan komitmen sekolah dalam membangun budaya literasi.
“Buku-buku ini adalah hasil kerja keras siswa dan guru dalam mengintegrasikan nilai lingkungan ke dalam pembelajaran,” ungkap Trisnatun.
Kepala Sekolah sebelumnya Dra. Saptari Darma Wijayanti juga menginformasikan bahwa seni dan budaya juga menghiasi perayaan, mulai dari tari massal Pelajar Pancasila hingga pentas karawitan. Acara tersebut menurutnya menjadi wadah bagi siswa untuk menampilkan kreativitas mereka.
“Saya bangga melihat siswa tidak hanya berprestasi akademik tetapi juga unggul dalam seni dan budaya,” ujarnya. (YK)