
RANO KARNO
JAKARTA, derapguru.com — Anggota Komisi X DPR RI, Rano Karno, berharap Perpustakaan Daerah (Perpusda) di Indonesia selain sebagai pusat literasi juga dapat menjadi etalase budaya. Pasalnya, isi perpustakaan bukan hanya karya tertulis semata, tetapi juga karya-karya tersirat seperti adanya unsur kebudayaan di dalamnya.
“Kebetulan saya Sekretaris di Badan Kebudayaan Nasional mengharapkan Perpustakaan itu menjadi etalase budaya, karena Perpustakaan itu ada yang tertulis dan ada yang tersirat. Jadi ini yang harus mulai kita ciptakan,” ujarnya dalam rapat dengan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, di Gedung Nusantara I Senayan Jakarta, Rabu 11 Januari 2023.
Lebih lanjut Rano menuturkan, bila pengembangan branding perpustakaan diarahkan pada sisi-sisi yang tersirat, tidak tertutup kemungkinan perpustakaan akan kembali berkembang sebagai pusat literatur seperti masa lalu. Oleh karena itulah, Rano sangat berharap perpustakaan dapat dikembangkan lebih jauh lagi sebagai etalase budaya pada masing-masing daerah.
Rano juga mengungkapkan, perpustakaan perlu terus mendorong dirinya sendiri untuk memastikan pengembangan isntitusi menuju proses digitalisasi perpustakaan atau perpustakaan digital. Sebab, pada era sekarang, digitalisasi merupakan suatu hal yang tak lagi dapat dihindari.
“Dunia maya itu tidak bisa kita hindari, harus kita masuki. Nah ini fisik (bangunan perpustakaan) bagus, namun apakah digital di wilayah ini semuanya sudah merata,” imbuhnya.
Dalam rapat tersebut, Rano juga mengapresiasi capaian realisasi anggaran Perpusnas tahun 2022, serta mendukung penuh penambahan anggaran bagi Perpustakaan Nasional agar keberadaan Perpustakaan-Perpustakaan di berbagai wilayah di Indonesia dapat terealisasi dengan baik sehingga dapat meningkatkan literasi masyarakat Indonesia.
“Realisasinya 98 persen. Jarang sebuah lembaga bisa mencapai ini. Harusnya kita berjuang lagi untuk menambah anggarannya, supaya Perpustakaan di beberapa wilayah bisa terealisasi, terbangun lagi, karena kalau kita beranggapan pustakawan tidak diperlukan, mati negeri ini,” tegas Rano.
Untuk diketahui, realisasi anggaran Perpusnas tahun 2022 per 31 Desember 2022 adalah sebesar 98,41 persen atau sebesar Rp649 miliar dari pagu anggaran tahun 2022 sebesar Rp660 miliar. (za)