JAKARTA, derapguru.com – Kemendikbudristek selalu menyatakan kurang anggaran, tapi tak pernah berani untuk menunjukkan realisasi dari anggaran yang mereka dapatkan. Bahkan, ketika didesak mengenai realisasi program mereka selalu mengatakan kinerja selalu tercapai.
Perihal ketidakterbukaan anggaran tersebut disinggung Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi X DPR RI dengan Kemendikbudristek, Kamis 20 Juni 2024. menyebut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sangat jarang mengungkap realisasi anggaran. Padahal, Kemendikbudristek selalu merasa kekurangan anggaran.
“Ini yang enggak pernah diungkap. Itulah saya anggap Nadiem (Mendikbudristek Nadiem Makarim) tidak ada keberanian,” kata Ferdiansyah dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi X DPR RI dikutip Kamis, 20 Juni 2024.
Di sisi lain, kata Ferdiansyah, Kemendikbudristek menyatakan seluruh target kinerja selalu tercapai. Hal itu kerap disampaikan saat membahas rencana penganggaran dan pengawasan.
“Dikasih Rp70 triliun tercapai, Rp83 trilun tercapai, dikasih Rp100 triliun tercapai, berapa pun tercapai. Ini yang membuat kami bingung jadi sebenarnya kebutuhannya bagaimana?” tanya dia.
Ferdiansyah menekankan Kemendikbudristek mesti bisa bertanggung jawab atas anggaran yang diberikan. Sebab, antara kebutuhan dan realisasi anggaran harus memiliki konsekuensi yang logis.
“Ini yang harusnya diperbaiki. Apalagi Kemendikbudristek menyampaikan di Raker kalau tidak dikasih (anggaran) enggak jalan Kemendikbud,” tutur dia. (za).