PATI, derapguru.com – Luasnya peta pergaulan akan banyak menentukan kesuksesan dari diri seseorang. Maka kesuksesan seseorang bisa dilihat dari keragaman komunitas yang dimiliki dari grup whatapps-nya.
Hal menarik tersebut disampaikan oleh Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Dr Muhdi, saat mengisi acara “Penguatan Profil Pelajar Pancasila” di SMA PGRI 1 Pati, Kamis 2 Februari.
“Bila grup whatsapp-nya hanya teman-teman SMP, teman-teman SD, artinya kalian itu hidup dalam komunitas masa lalu. Yang dibicarakan tentu saja tentang masa lalu. Padahal yang dibutuhkan saat ini adalah bagaimana membangun komunitas untuk masa depan,” tutur Dr Muhdi.
Lebih lanjut Dr Muhdi menuturkan, pentingnya menyadari sejak dini untuk membangun komunitas yang berorientasi pada masa depan. Dengan membangun komunitas berorientasi masa depan, cara berpikirnya pun akan berorintasi ke depan.
“Kalian mungkin hanya orang Pati, tapi komunitasnya Eropa. Cita-citanya Eropa. Dan ingin hidup di Eropa. Bila pikirannya sudah terfokus seperti ini, maka sebagian besar waktunya akan dihabiskan untuk mencari cara bagaimana cara untuk bisa sampai atau hidup di Eropa,” tutur Dr Muhdi.
Rektor Universitas PGRI Semarang, Dr Sri Suciati, menyambung apa yang telah disampaikan oleh Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, meminta para siswa untuk tidak takut memiliki cita-cita tinggi. Bila cita-citanya tinggi, misalnya gagal sekalipun, dia masih akan tersangkut di bintang-bintang.
“Bintang-bintang itu masih tinggi lho. Maka jangan takut bercita-cita tinggi. Karena meskipun kalian harus jatuh, jatuhnya masih tetap berada di posisi tinggi,” tndas Dr Sri Suciati.
Dalam kesempatan tersebut, Dr Sri Suciati juga menyampaikan, SMA PGRI 1 Pati dan Universitas PGRI Semarang memiliki ikatan persuadaraan yang kokoh. Oleh karena itulah, Universitas PGRI Semarang akan berusaha membantu untuk dapat mewujudkan cita-cita para siswa dengan melanjutkan sekolah.
Kepala SMA PGRI 1 Pati, Drs Suharto MSi, menyampaikan SMA PGRI 1 Pati berdiri sejak tahun 1981. Sekolah ini berdiri dalam sebuah kompleks yang memiliki luas sekitar 4 hektar. Gedung-gedung yang dibangun rerata berlantai 2.
“Ada beberapa bangunan yang berlantai satu. Bukan berarti sekolah ini tidak mampu membangun. Kami mampu. Tapi karena ada nilai kenangan atas sejarah perjuangan, kami sengaja tidak ingin mengubah bangunannya,” tutur Suharto.
Lebih lanjut Suharto juga mengucapkan terima kasih pada rombongan pimpinan PGRI Provinsi Jawa Tengah yang telah datang ke SMA PGRI 1 Pati. Suharto berharap kedatangan para petinggi PGRI Provinsi akan membawa motivasi tersendiri bagi sekolahnya untuk terus berkarya dalam dunia pendidikan.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Rektor III UPGRIS Dr Sapto Budoyo, Wakil Rektor IV UPGRIS Dr Nur Khoiri, Keminfo PGRI Jawa Tengah Dr Agus Wismanto, Wakil Ketua PGRI Kabupaten Pati Saumsuri SPd, dan Wakil Ketua YPLP PGRI Kabupaten Pati Suhartoyo MM. (za)