Home > D’PGRI > Guru Honorer Seperti ‘Isteri Siri’

Guru Honorer Seperti ‘Isteri Siri’

PGRI JATENG 03
Agenda: Digital Academic Training dan Pelatihan Editor Buku
Reporter: Tim Redaksi

 

SEMARANG – Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr Muhdi, meminta pemerintah untuk segera memperjelas stayus para guru honorer. Jangan sampai guru honorer diperlakukan seperti “isteri siri” bagi dunia pendidikan. Hanya digunakan ketika butuh, lalu diabaikan ketika sudah tidak butuh.

Hal tersebut disampaikan Muhdi di sela kegiatan “Lokakarya Narasumber Digital Academic Training dan Pelatihan Editor Buku PGRI Jateng”, di Wisma P4G Kampus II UPGRIS, Sabtu-Minggu (17/18) kemarin.

“Status guru honorer ini kan seperti isteri siri. Hanya dipakai ketika dibutuhkan. Ketika terjadi kekosongan guru, mereka dijadikan pilar sekolah-sekolah agar tidak kolaps. Tapi ketika mereka minta kejelasan status mereka seakan dilupakan dan diabaikan,” tutur Muhdi.

Muhdi menggambarkan betapa besar peran guru honorer dalam menopang sekolah agar tidak kolpas karena banyaknya guru pensiun dan tidak adanya pengangkatan ASN. Saat itu sekolah-sekolah, terutama sekolah dasar, guru resmi pada setiap sekolah rerata tidak lebih dari 3 orang guru ASN. Bahkan ada sekolah yang hanya memiliki satu guru ASN merangkap kepala sekolah.

“Guru-guru honorer inilah yang menopang sehingga sekolah tidak kolaps dan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Karena itulah, kami selalu meminta supaya pemerintah memprioritaskan guru honorer, baik dalam rekrutmen ASN maupun P3K,” tandas Muhdi.

Sampai saat ini, lanjut Muhdi, PGRI Jawa Tengah masih terus memantau dan mendampingi para guru honorer untuk mendapatkan kejelasan status dan kesejahteraannya. Masalah status dan kesejahteraan adalah menjadi syarat mutlak untuk mendapatkan guru berkualitas yang implikasinya akan berdampak pada tercapainya pendidikan yang berkualitas.

“Kami masih terus berkoordinasi dengan para Dirjen di kementerian supaya masalah guru dan tenaga pendidik honorer ini segera terselesaikan. Dan kebetulan juga, Mas Menteri memberikan respon positif untuk menyelesaikan masalah guru honorer pada masa kepemimpinannya,” tandas Muhdi. (za)

You may also like
SMPN 3 Cepiring Kendal Gelar PKKS di Bantir
H Harimurti Terpilih Sebagai Ketua PGRI Kendal Secara Aklamasi
PGRI Jateng Kirim 75 Tangki Air Bersih ke Pati
Rektor UPGRIS: Duduk Di Bangku Kuliah Adalah Kesempatan Istimewa

Leave a Reply