Home > BERITA > Komisi X: Penting Pendidikan Karakter Bagi Anak

Komisi X: Penting Pendidikan Karakter Bagi Anak

JAKARTA, derapguru.com — Anggota Komisi X DPR RI, Haerul Amri, menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi anak. Mengingat, dengan semakin berkembangnya teknologi, anak semakin mudah mengakses berbagai hal hanya dengan menggunakan gadget.

“Saya kira ini juga harus digalakkan di masing-masing sekolah, apapun sekolahnya, apapun latar belakang sekolah itu, pendidikan karakter. Oleh karenanya, juga harus diberikan belajar di luar ruang kelas itu bagaimana anak-anak didik itu juga dibawa ke lembaga-lembaga keagamaan,” ujarnya sebagaimana dilansir halaman resmi dpr.go.id.

Pendidikan karakter sendiri, menurut Haerul salah satunya adalah melalui pembelajaran ilmu-ilmu agama. Ia menilai, pendidikan ilmu agama masih perlu ditingkatkan lagi, misalnya dengan tidak hanya memberikan pendidikan di kelas dan di sekolah, namun juga di rumah-rumah ibadah. Sebab, pendidikan agama dinilai penting untuk membangun karakter anak bangsa yang berakhlakul karimah.

“Kalau Islam misalnya di masjid, pesantren, kalau yang Kristen misalnya di gereja. Agar dia tau betul bahwa yang sesungguhnya kita belajar ini adalah untuk membangun karakter anak bangsa yaitu dengan berjiwa yang berakhlakul karimah,” jelasnya.

Selain itu, ia juga berpesan kepada semua orang tua, agar dalam menitipkan anak di sekolah tidak hanya bertujuan untuk membuat anak menjadi pintar dan cerdas. Tetapi, lebih dalam lagi agar anak juga memiliki etika dan tata krama yang baik.

“Saya mohon betul kepada orang tua, ketika memberikan, menitipkan anak-anaknya untuk sekolah itu harus betul-betul ikhlas. Saya yakin bahwa marahnya cubitan seorang guru itu adalah marah kasih sayang. Saya berpesan sekali lagi, mari kita didik anak kita untuk cerdas, bukan hanya untuk pintar tetapi juga untuk membangun karakter berakhlakul ewrrŕ3,karimah,” imbuhnya.

Baru-baru ini viral beberapa video anak yang melakukan perundungan kepada teman sebayanya. Mirisnya, hal tersebut dilakukan di lingkungan sekolah yang melibatkan siswa sebagai pelaku dan korban. Hal terseburŕ333t menimbulkan kekhawatiran bagi setiap orang tua murid. (za/wis)

You may also like
Jelang Pemerintahan Baru, Harapan Kemendikbudristek Kurikulum Merdeka Lanjut
Dilantik Sore ini, Berikut Daftar Pengurus PGRI Kota Semarang
Berjalan Lancar, Kemah Revolusi Mental Ditutup
Penting, Penguatan Karakter Melalui Kemah Revolusi Mental

Leave a Reply