
Banjarnegara, derapguru.com. SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara menargetkan lulusannya tak hanya memiliki kompetensi akademik, namun juga spiritual yang baik. Karenanya, setelah semua siswa kelas XII mengikuti Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ) selama dua pekan, Rabu (19/3/2025) mereka mengikuti Ujian Praktik Keagamaan. Untuk siswa muslim diuji kemampuannya untuk wudhu dan sholat di ruang kelas, sementara beberapa siswa beragama Budha melaksanakan praktik di Vihara.
Satu persatu siswa diuji tata cara berwudhu dibawah penguji guru agama dan beberapa guru lainnya.
Koordinator guru Agama Islam Irvan Fadli Kurnia mengungkapkan untuk wudhu, siswa dinilai mulai dari bacaan niat, gerakan wudhu, doa setelah wudhu dan juga ketertiban urutan wudhu.
“Adapun untuk sholat, anak-anak dinilai bacaannya, gerakannya, tumakninah, qunut dan tertib. Qunut tidak kita wajibkan, menghargai yang tidak pakai qunut,” jelas Irvan.
Adapun praktik agama Budha, menurut guru agama Budha Waridi, siswa melaksanakan di Vihara Dharmasari Pagentan.
“Dua siswa SMAN 1 Sigaluh kita uji untuk memimpin prosesi Puja Bakti (seperti jadi imam dalam Islam) dan juga praktik meditasi. SMAN 1 Sigaluh sangat toleran dan memberikan fasilitasi yang sama untuk semua siswa,” ujar Waridi.
Tak hanya itu, mengisi kegiatan bulan Ramadhan, siswa kelas XI dan X juga mengikuti pelatihan pemulasaraan jenazah di masjid sekolah dipandu oleh Penyuluh dari KUA Sigaluh.
Kepala SMAN 1 Sigaluh Antono Aribowo mengungkapkan, bekal praktik keagamaan sangat penting bagi para siswanya.
“Agama itu sangat penting karena dalam hidup bermasyarakat nanti, justru hal ini yang akan ditemukan oleh siswa sehari-hari. Jangan sampai mereka lulus, dimasyarakat gagap dalam beragama. Kalau kehidupan keagamaan meraka baik, insyaallah di kehidupan sosial pun akan baik,” tandas Antono. (H. Purwono)