Agenda: Satuan Pengawas Internal di PTN Reporter: Tim Redaksi
BANYUMAS, derapguru.com – Penguatan Satuan Pengawas Internal (SPI) akan menjadi indikator keberhasilan pimpinan perguruan tinggi dalam membimbing dan mengelola PTN. Forum-forum SPI yang digelar dan diikuti seluruh rektor/pimpinan perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan dukungan dan penguatan kepada satuan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Itjend Kemendikbudristek, Chatarina Muliana Girsang, menyampaikan SPI di perguruan tinggi negeri (PTN) sebagai pengawas internal merupakan ujung tombak tata kelola perguruan tinggi yang akuntable dan transparan. Sehingga, penting sekali penguatan SPI sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di PTN.
“Penguatan SPI akan menjadi indikator keberhasilan pimpinan perguruan tinggi dalam membimbing dan mengelola PTN,” kata Chatarina dalam Forum SPI PTN seluruh Indonesia yang membahas “Pengembangan Kapasitas SPI PTN dalam Penguatan Manajemen Risiko” di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dikutip dari laman unsoed.ac.id, Rabu, 11 Oktober 2023.
Rektor Unsoed Akhmad Sodiq menyebut Unsoed merupakan lembaga pendidikan tinggi di daerah. Namun, memiliki komitmen tinggi dalam mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas, berintegritas, dan mampu bersaing di tingkat global.
Kami berharap seluruh peserta musyawarah nasional ini dapat memanfaatkan waktu yang berharga selama di Unsoed untuk bertukar pengalaman, membangun jejaring, dan meningkatkan pengetahuan dalam mengembangkan kapasitas SPI PTN,” harap Akhmad.
Dia berharap melalui forum nasional ini terjadi diskusi, pertukaran pengalaman, dan pembelajaran bersama. Pihaknya juga berharap peserta forum akan mendapatkan wawasan mendalam mengenai strategi pengembangan kapasitas SPI PTN, praktik terbaik dalam manajemen risiko, dan berbagai inovasi yang dapat diterapkan di lingkungan SPI PTN.
Akhmad juga mengajak untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar SPI PTN, pemerintah, dunia usaha, dan seluruh stakeholders terkait. “Kita harus bersama-sama berkontribusi dalam memajukan pendidikan tinggi di Indonesia melalui peningkatan kualitas pengelolaan risiko di lingkungan perguruan tinggi,” ujar Akhmad. (uns/za)