Agenda: Bantuan Air Bersih PGRI Jateng Reporter: Tim Redaksi
SEMARANG, derapguru.com — Ketua PGRI Kendal, Supoyo MSI, berkelakar agar bantuan air yang diberikan PGRI Jawa Tengah untuk tidak digunakan mandi, tapi digunakan untuk minum atau membuat kopi saja. Perkara mandi manfaatkan air yang seadanya atau mungkin bila perlu tidak mandi tidak apa-apa.
Guyonan tersebut disampaikan Supoyo untuk mencairkan suasana di antara kerumunan warga Desa Ngargosari dan Desa Bringinsari Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal yang menerima air bantuan air bersih dari PGRI Jateng, Rabu siang, 4 Oktober 2023.
“Saestu kirangan toya (benar kekurangan air)? Ampun damel adus njih (jangan buat mandi ya)? Damel ngunjuk nopo ngopi mawon (dibuat minum atau ngopi saja),” tutur Supoyo membuat warga tertawa terbahak-bahak.
Tak berhenti di situ saja, Supoyo juga menyentil warga masyarakat yang berkerumun dan ternyata sebagian besar adalah para ibu-ibu. “Lha iki Bapake pada kemana, niki kok ibu ibu sedaya (Lha ini para bapak di mana, ini kok hanya ibu-ibu saja?”
Spontan beberapa warga menjawab, “Ngarit, Pak. Bapak-bapaknya pada ngarit.”
Lebih lanjut Supoyo berharap, bantuan air bersih dari PGRI Jateng ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat. Dirinya juga berdoa, semoga hujan cepat turun supaya bencana kekeringan dan kesulitan air bersih yang di hadapi warga segera berakhir.
“Semoga setelah bantuan air bersih ini datang, hujan segera turun di wilayah ini sehingga bencana kekeringan dan kesulitan air bersih ini segera dapat teratasi,” tutur Supoyo disambut ‘amin’ dari seluruh warga.
Kepala Desa
Kepala Desa Ngargosari, Yudita Titik Wuryanto, mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas bantuan air bersih yang diberikan pada warganya. Dia memberikan penghormatan yang lebih atas peran organisasi guru yang sangat peka terhadap kondisi masyarakat.
“Saya mewakili warga, mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari bapak/ibu guru. Di desa ini juga ada beberapa orang guru yang tinggal. Semoga bantuan dari bapak/ibu guru akan manjadi amal ibadah dan kembali membawa keberkahan bagi bapak/ibu guru,” tutur Titik Wuryanto. (za/wis)