
SEMARANG-Derapguru.com — Pemerintah kabupaten/kota dinilai akan mengalami kerugian besar apabila tidak bersinergi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), khususnya dalam mendukung peningkatan mutu dan kesejahteraan guru. Hal ini disampaikan Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr. Muhdi, SH, M.Hum, dalam Rapat Tahunan Yayasan Dana Setiakawan Guru Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (26/4/2025).
Rapat yang berlangsung di Aula Lantai 3 Kantor PGRI Jawa Tengah itu membahas laporan akhir tahun pengelolaan Dana Setiakawan, sekaligus menegaskan pentingnya peran PGRI dalam mendukung berbagai kebijakan strategis pendidikan daerah.
Dalam sambutannya, Dr. Muhdi selaku Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah yang sekaligus juga Pembina Yayasan Dana Setiakawan Guru Jawa Tengah mengungkapkan bahwa Dana Setiakawan (Danset) telah berkontribusi besar terhadap kemandirian organisasi dan kesejahteraan guru, bahkan dalam mendukung pengadaan mobil operasional di tiap daerah.
“Kita sudah punya kendaraan organisasi sejak lama. Itu salah satu bentuk kontribusi yayasan Danset untuk kemajuan PGRI,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu kekuatan utama organisasi adalah solidaritas yang diwujudkan dalam bentuk dana Setiakawan. Dari dana itulah PGRI bisa hadir secara nyata ketika guru mengalami bencana atau musibah.
“Jangan melihat Danset ini seperti tabungan biasa. Ini solidaritas! Kita saling menopang sesama guru,” tegasnya.
◊♠♣
Ia juga menyinggung pentingnya peran PGRI dalam mendorong percepatan pengangkatan ASN P3K guru. Saat ini, menurutnya, pengajuan NIP di beberapa daerah Jawa Tengah masih di bawah 50 persen, padahal SK di luar Jawa sudah mulai diserahkan.
“Sekarang semua bola ada di tangan bupati dan wali kota. PGRI akan terus dorong perscepatan pengajuan NIP ASN P3K di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Tengah,” ungkapnya.
Yayasan Dana Setiakawan, tambahnya, juga melihat momentum besar dari pengangkatan guru ASN tahun ini sebagai peluang untuk memperkuat keanggotaan dan kontribusi organisasi secara berkelanjutan.
Sementara itu, Ketua Yayasan Dana Setiakawan Jawa Tengah, Dr. Hj. Sri Suciati, M.Hum, menjelaskan bahwa yayasan telah mengelola keuangan secara profesional melalui unit-unit usaha seperti Daspen, BPR Guru, hingga Hotel Kencana di Purbalingga.
“Kami bahkan mengembangkan usaha jual beli tanah yang keuntungannya disetor ke yayasan. Semua ini mendukung keberlangsungan organisasi,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sumbangan keanggotaan Daspen diatur berdasarkan usia, mulai dari Rp15 hingga Rp25 per anggota penerima santunan, sesuai kategorinya. Seluruh anggota Daspen wajib menjadi anggota PGRI terlebih dahulu.
Sementara itu, Panitia RAT, H. Sakbani, S.H., M.H., menyebutkan bahwa laporan pengelolaan keuangan selama 2024 disampaikan langsung oleh ketua dan bendahara Yayasan Dana Setiakawan Guru Jateng.
“Kami berharap para peserta bisa mencermati laporan yang disampaikan dan memberi masukan demi pengelolaan yang lebih baik ke depannya,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, diumumkan pula karyawan berdedikasi terbaik, yakni Warmini dari PGRI Kabupaten Demak, yang akan menerima penghargaan saat Rapat Operator Danset.
Dengan pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel, serta peran strategis dalam berbagai isu pendidikan, kehadiran PGRI melalui Danset menjadi mitra penting bagi pemerintah daerah. Tak menggandeng PGRI, artinya melewatkan potensi besar untuk membangun kualitas guru dan pendidikan daerah. (Yusep/Wis)