Agenda: Wisuda ke-75 UPGRIS Reporter: Tim Redaksi
SEMARANG, derapguru.com – Semua cita-cita membutuhkan perjuangan. Semua perjuangan membutuhkan ketabahan dan pendirian yang kuat. Oleh sebab itu, siapapun yang konsisten terhadap cita-cita perjuangannya, merekalah yang akan sukses mencapai cita-citanya.
Rektor Universitas PGRI Semarang, Dr Hj Sri Suciati MHum, menyampaikan itu dalam prosesi Wisuda ke-75 Universitas PGRI Semarang yang dipusatkan di Balairung UPGRIS, Selasa—Rabu, 3—4 September 2023.
“Sopo sing tatag lan teteg bakale tutug. Barangsiapa yang tabah dan kuat pendirian, konsisten dalam berusaha, dialah yang akan sampai pada tujuan,” tutur Dr Sri Suciati meminjam paribasan Jawi.
Dr Sri Suciati menambahkan, pendidikan bukan hanya perkara pergi ke kampus untuk mendapatkan gelar. Tapi juga soal value (nilai), melatih pikiran, memperluas pengetahuan, dan menyerap ilmu kehidupan. Untuk itu Dr Sri Suciati meminta, setelah keluar kampus nanti, para wisudawan dapat terus mencari ilmu di manapun.
“Nggak usah minder dengan kawan-kawan yang lebih dulu bersinar. Langit luas membentang masih cukup kuat menampung banyak bintang menanti kalian yang punya keberanian. Karena ilmu adalah harta yang bisa kita bawa ke manapun tanpa ada beban atasnya,”tutur Dr Sri Suciati.
Lebih lanjut Dr Sri Suciati menambahkan, gelar akademik yang disandang para wisudawan saat ini merupakan bentuk pengakuan terhadap kompetensi akademik yang telah dimiliki. Sebagai sarjana ataupun magister, seseorang akan langsung dikatakan memiliki kapasitas untuk menerima perubahan serta bisa menerima hal-hal baru yang dimiliki untuk menjadi manusia adaptif.
“Saya beritahu satu hal. Rasa sakit dalam berjuang itu hanya sementara. Namun, bila menyerah rasa sakit itu akan terasa selamanya. Yakinlah ‘mimpi’ kita akan berubah menjadi rencana ketika rencana kita ungkapkan ia berubah menjadi komitmen ketika komitmen kita lakukan secara konsisten ia akan berubah menjadi kenyataan,” ujar Dr Sri Suciati. (za/wis)