SEMARANG, derapguru.com — Guru merupakan profesi yang tidak mudah untuk ditekuni. Profesi ini tidak bisa dijalankan hanya dengan sekali belajar, lalu bisa digunakan untuk seumur hidup.
Hal tersebut disampaikan Ketua PGRI Semarang yang juga Wakil Rektor IV Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Prof Dr Nur Khoiri MPd, saat memberikan sambutan dalam “Seminar Nasional Pemanfaatan AI dalam Pembelajaran” yang digelar PGRI Kota Semarang di Menara Kampus IV UPGRIS, Kamis 28 November 2024.
“Tidak seperti profesi lain yang cukup belajar sekali lalu bisa dipakai seumur hidup. Profesi ini membutuhkan kesanggupan untuk belajar seumur hidup,” tutur Prof Khoiri.
Prof Khoiri menambahkan, profesi guru membutuhkan kesanggupan untuk belajar seumur hidup karena profesi ini mengajarkan sesuatu yang berubah sangat cepat. Materi yang dipelajari saat di bangku kuliah, bisa jadi berbeda materi yang saat ini harus diajarkan.
“Saya dulu diajar dengan papan tulis. Sekarang saya mengajar dengan smartphone. Maka kita harus belajar, belajar, dan terus belajar,” tandas Prof Khoiri.
Lebih lanjut Prof Khoiri mengatakan, setiap guru bisa bercermin dengan dirinya sendiri. Bila kegiatan sehari-harinya hanya berangkat mengajar dan pulang ke rumah, lama-lama otak guru bisa menjadi tumpul. Guru akan ketinggalan zaman atau tidak bisa mengikuti perubahan.
“Kalau guru hanya bermodal hafalan, ya benar-benar wassalam. Orang tua repot-repot mengantarkan anaknya ke sekolah agar anaknya baik dan pintar. Tapi ketika di sekolah ketemu dengan bapak ibu guru yang ketinggalan zaman dan tidak pernah belajar, bisa dibayangkan bagaimana perasaan para orang tua ini,” tutur Prof Khoiri. (za)