PGRI Pilih Yang Punya Komitmen Pada Pendidikan
PURWOREJO, derapguru.com – Menghadapi tahun politik organisasi PGRI Jateng memastikan ketidakberpihakan organisasi pada partai apapun. Kendati demikian, PGRI memiliki sikap yang jelas dan tegas, bahwa siapapau yang memiliki komitmen yang jelas terhadap kemajuan pendidikan yang akan dijadikan pilihan.
Hal tersebut disampaikan Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr H Muhdi SH MHum, saat memberi sambutan dalam acara Sosialisasi Perjuangan Organisasi dan Daspen PGRI Jateng yang digelar di Gedung Guru PGRI Purworejo, Minggu 27 Agustus 2023.
“Komitmen kita selalu sama. PGRI kan selalu berkomitmen, kalau ditanya partainya apa, ya partai pendidikan. Kalau ditanya bupatinya siapa, ya bupati yang berpihak pada pendidikan. Siapapun yang memiliki komitmen kuat terhadap dunia pendidikan akan dipilih,” tutur Dr Muhdi.
Dr Muhdi menambahkan, organisasi PGRI memang tidak boleh terlibat dalam partai politik, tapi anggota PGRI memiliki hak suara yang bisa diberikan pada siapapun. Dan siapapun yang diberikan hak suara adalah mereka-mereka yang memiliki komitmen kuat terhadap guru dan dunia kependidikan.
Di luar itu, Dr Muhdi menuturkan, PGRI sebagai organisasi profesi dalam konferensi kerja provinsi, telah memutuskan untuk memperluas cara berjuang dengan menanamkan kadernya pada wilayah legislasi dari jalan non-partai. Jalan non-partai ini sejalan dengan nafas PGRI yang melarang anggotanya untuk terlibat dalam partai politik manapun atau sekadar menjadi simpatisan.
“Dengan adanya keterwakilan di wilayah legislasi. Kepentingan-kepentingan guru terkait rancangan perundangan akan aman dan terjaga. Satu-satunya jalan yang diperbolehkan organisasi hanyalah Dewan Perwakilan Daerah (DPD) karena tidak terafiliasi dengan partai manapun.
Daspen
Sementara itu, Wakil Ketua PGRI Jateng yang juga Ketua Daspen PGRI Jateng, H Sakbani SPd MH, menambahkan bahwa Daspen PGRI Jateng merupakan badan di bawah PGRI Jateng yang bertugas memberi santunan bagi guru-guru anggota PGRI Jateng yang purnatugas atau pensiun. Sedangkan guru-guru yang meninggal sebelum purna tugas bakal mendapatkan santunan melalui mekanisme Dana Sosial.
“Daspen dan Dansos lahir bersama di Surakarta saat kepemimpinan Ketua PGRI Jawa Tegah dipegang oleh H Karseno. Daspen dan Dansos lahir pada akhir tahun 1985 dan beroperasi secara resmi pada tahun 1985,” tegas H Sakbani.
Turut hadir dalam acara sosialisasi perjuangan organisasi tersebut Wasekum PGRI Jateng Dr Saptono Nugrohadi, Wakil Bendahara PGRI Jateng Muslih MAcc, Kabiro Kominfo Dr Agus Wismanto MPd, dan Ketua PGRI Purworejo Irianto Gunawajn SH MPd. (za)