SEMARANG, derapguru.com – PGRI Provinsi Jawa Tengah memastikan akan mengirim bantuan korban bencana gempa Kabupaten Cianjur pada akhir pekan Ini, Jumat-Sabtu 13-14 Januari 2023. Kepastian tersebut disampaikan oleh Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr Muhdi, dalam Rapat Koordinasi PGRI Jawa Tengah Terkait Gempa Cianjur, yang digelar secara daring, Senin 9 Januari 2022.
“Kami sudah melakukan korodinasi dengan PGRI Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Ternyata apa yang terjadi di Cianjur sangat dahsyat, baik dari sisi korban maupun bangunan. Dibandingkan dengan bencana Lumajang (erupsi Semeru), Cianjur lebih dahsyat dampaknya,” tutur Dr Muhdi.
Lebih lanjut Dr Muhdi menyampaikan, dalam rapat koordinasi dengan PGRI Kabupaten Cianjur, ada beberapa hal yang diharapkan dari korban bencana. Beberapa hal yang diharapkan di antaranya bantuan untuk kerusakan rumah, bantuan untuk siswa korban, dan bantuan untuk perbaikan kantor PGRI yang rusak.
“Sesuai dengan rapat koordinasi sebelumnya, besar bantuan senilai 1 miliar rupiah. Dari bantuan senilai itu, kita akan atur supaya dapat merata,” tutur Dr Muhdi.
Dr Muhdi tidak lupa menyampaikan terima kasih pada anggota PGRI provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan bantuan sumbangan dana untuk anggota PGRI yang tertimpa bencana gempa di Cianjur. Bantuan-bantuan pada saudara yang terkena musibah akan semakin memperkuat rasa solidaritas bagi sesama anggota PGRI.
Sekretaris PGRI Jawa Tengah, Drs Aris Munandar MPd, menyampaikan teknis penyerahan bantuan akan dilakukan secara langsung di Gedung PGRI Cabang Cianjur Provinsi Jawa Barat. Kegiatan dilangsungkan pada pukul 08.30 WIB dan akan dihadiri oleh Ketua Umum PB PGRI, Prof Unifah Rosyidi, beserta rombongan pengurus pusat.
“Ibu Ketua Umum (Prof Unifah Rosyidi, red) dan rombongan dari pengurus pusat akan bertolak dari Jakarta untuk membersamai PGRI Jawa Tengah dalam penyerahan bantuan. Oleh karena itu, rombongan dari berbagai daerah harus sudah siap di lokasi pada pukul 08.30 WIB,” tuturnya.
Ketua PGRI Kabupaten Temanggung, Sarwana, menyampaikan bahwa perihal pengaturan alokasi besaran bantuan diserahkan sepenuhnya pada Pengurus PGRI Provinsi Jawa Tengah. Dalam kesempatan tersebut, PGRI Temanggung juga mohon izin untuk datang mendahului karena ada amanah dari anggotanya untuk mengunjungi wilayah lain di sekitar Cianjur.
“Soal pembagian besaran pada masing-masing titik bantuan, kami serahkan sepenuhnya pada pengurus Provinsi Jawa Tengah. Kami hanya berpesan supaya pembagiannya tetap mengedepankan asas kepantasan dan kepatutan. Itu saja, selebihnya kami serahkan penuh,” tutur Sarwana.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua PGRI Kabupaten Blora, Sintong Joko Kusworo, yang menyerahkan urusan pembagian alokasi dana pada pengurus provinsi. Sintong juga memohon izin karena akan “dinunuti” komunitas di luar PGRI yang akan ikut menyerahkan bantuan.
“Kami nanti mohon izin ada teman komunitas Panther di Blora, akan nunut kami ke Cianjur untuk menyerahkan bantuan dana juga. Mungkin nanti sekalian akan disalurkan lewat PGRI Jateng,” tutur Sintong.
Ketua PGRI Kabupaten Pekalongan, Rejo Herbeno, mengingatkan supaya daerah-daerah yang akan turut memberikan tambahan bantuan (di luar bantuan PGRI Provinsi), sebaiknya melakukan koordinasi. Koordinasi ini terkait supaya tidak akan terjadi tumpang tindih penerima bantuan dan tidak pula terjadi perbedaan besaran nilai bantuan yang bisa menimbulkan pertanyaan bagi penerima.
Hadir dalam rapat koordinasi tersebut seluruh pengurus harian PGRI Jawa Tengah dan seluruh pimpinan PGRI Cabang dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Rencananya, perwakilan dari pengurus cabang akan turut hadir di lokasi dan bertolak dari daerah masing-masing. (za)