SEMARANG, derapguru.com – Kesedihan para guru adalah saat Dr Sulistiyo meninggal dunia. Sejak saat itu, para guru seperti itik kehilangan induk. Tidak ada lagi perwakilan guru yang berjuang melalui jalur parlementer. Ada kekosongan sejak Dr Sulistiyo pergi dalam musibah kebakabaran beberapa tahun lalu.
“Kami sudah tidak ada lagi yang berjuang sejak keprgian Dr Sulistiyo. PGRI tidak punya wakil lagi yang berjuang (di parlemen). Kami merasa ada kekosongan,” tutur Ketua PGRI Grobogan, Amin Hidayat SPd MM, di sela-sela Kegiatan Seminar Pendidikan Optimalisasi Model Pembelajaran dan Asesmen pada Kurikulum Merdeka, Minggu 30 Oktober 2022.
Baca juga: PGRI Rembang: Kami Minta Dr Muhdi Bersedia Maju ke Senayan
Kondisi inilah, lanjut Amin, yang mendorong PGRI Kabupaten Grobogan untuk meminta kesediaan Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr Muhdi, bersedia mewakili mereka untuk berjuang di wilayah parlemen. PGRI Kabupaten Grobogan membutuhkan simbol yang bisa menjadi tumpuan harapan untuk perjuangan guru.
“Sekali lagi kami minta kesediaan Dr Muhdi untuk maju menjadi anggota DPD perwakilan Jawa Tengah,” pinta Amin disambut dengan tepuk tangan meriah audien yang hadir.
Dalam seminar yang menjadi bagian dari Peringatan HUT ke-77 PGRI tersebut, hadir sebagai pembicara Koordinator Pojka Guru Penggerak, Dr Sri Mulyono MPd. Seminar yang digelar secara blended (luring dan daring) tersebut diikuti 4390 guru dan tenaga kependidikan dari seluruh cabang PGRI di Kabupaten Grobogan.
Baca Juga: Dr Muhdi: Terima Kasih Dukungannya, Ternyata Tugas Saya Belum Selesai-Selesai Juga
Terkait dengan program kegiatan PGRI Kabupaten Grobogan, lanjut Amin, mereka berharap pemerintah Kabupaten Grobogan selalu menggandeng PGRI dalam berbagai kegiatan pendidikan. PGRI akan selalu bersinergi dengan pemerintah dalam memajukan pendidikan di wilayah Grobogan.
“Meskipun kami sering dianggap teman-teman sebagai organisasi mandiri, kami tetaplah berada dalam naungan pemerintah. Kami tetap anak Bapak, yang akan senang bila Bapaknya memeprhatikan. Kami akan bersinergi dengan pemerintah dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Grobogan,” tutur Amin kepada pejabat pemerintahan dan pejabat pendidikan yang hadir.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, Drs H Puryomo MPd, menyampaikan selamat ulang tahun ke-77 untuk organisasi PGRI. Puryomo berharap PGRI akan terus dapat bersinergi dengan pemerintah dalam membangun dunia pendidikan menjadi lebih maju dan berkembang.
Puryomo menyampaikan, adanya pandemi Covid 19 telah menyadarkan dunia pendidikan akan pentingnya penguasaan teknologi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itulah, Puryomo berharap akan lebih banyak lagi guru yang mengikuti program Guru Penggerak yang berorientasi pada penguasaan teknologi.
“Kabupaten Grobogan ini termasuk wilayah yang memiliki Sekolah Penggerak paling banyak di antara kabupaten-kabupaten lainnya. Semoga ini semakin membantu wilayah ini untuk proses implementasi program Merdeka Belajar,” tandas Puryomo.
Baca Juga: Dr Muhdi: Guru Njenggung Pun Bisa Kena Masalah
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Grobogan, Dr Ir Moh Sumarsono MSi, menuturkan bahwa bila ada fasilitas-fasilitas sekolah yang kurang memadai untuk langsung menghubungi pemerintah. Langsung disampaikan kepada kepala dinas pendidikan atau langsug kepada dirinya.
“Jangan sampai kedahuluan media sosial. Kalau ada sekolah yang d-congkok (diberi tiang) dengan bambu. Segera lapor pada Kepala Dinas Pendidikan. Bila dinas pendidikan tidak merespon, langsung ke saya. Seringnya masalah-masalah seperti ini tidak pernah sampai pada dirinya,” tutur Sumarsono.
Sumarsono juga berharap, para guru dalam organisasi PGRI dapat menjadi motor penggerak bagi berlakunya Kurikulum Merdeka di wilayah Kabupaten Grobogan. Harapannya, kabupaten Grobogan dapat menjadi contoh bagi wilayah-wilayah lainnya dalam bidang pengembangan pendidikan. (za)