JAKARTA, derapguru.com – Pendidikan dokter spesialis biasanya diserahkan pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Tapi kali ini, untuk pertama kalinya, program pendidikan tersebut diserahkan pada Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Universitas yang mendapatkan mandat adalah Universitas YARSI Jakarta dengan Program Studi Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer (SpKKLP).
“Alhamdulillah, kami diberikan kepercayaan untuk menjadi penyelenggara Program Studi SpKKLP. Ini merupakan pertama kalinya perguruan tinggi swasta (PTS) mendapatkan izin pembukaan pendidikan spesialis,” kata Rektor Universitas YARSI Prof Fasli Jalal di Jakarta, Minggu 16 Oktober 2022.
Prof Fasli menjelaskan biasanya pendidikan spesialis diberikan pada perguruan tinggi negeri (PTN). Tidak mudah bagi kampus swasta untuk dapat menembus ruang pembatas ini. Namun, berkat kerja keras dan kolaborasi yang dilakukan, Yarsi mendapatkan kepercayaan penyelenggaraan Prodi SpKKLP.
“Untuk jaringan rumah sakit, kami siapkan rumah sakit pendidikan utama di RS YARSI dan rumah sakit jejaring yakni RS Mochammad Ridwan Meuraksa. Sedangkan untuk wahana pendidikan juga disiapkan Puskesmas Kecamatan Kemayoran dan klinik YARSI,” tandas Prof Fasli.
Dengan kesiapan ini, lanjut Prof Fasli, pihaknya berharap mereka yang nanti lulusan sudah memiliki pengalaman mumpuni dan dapat bertugas menjadi ujung tombak di masyarakat. Terutama untuk mengatasui berbagai persoalan kesehatan pada klinik pratama atau bagian dari awal pelaksanaan BPJS Kesehatan.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, Prof dr Rika Yuliwulandari MHltSc PhD SpKKLP, mengatakan, pihaknya segera mensosialisasikan kepada masyarakat tentang berdirinya program studi dan akan dibuka penerimaan mahasiswa baru pada 2023.
“Kehadiran pendidikan spesialis di Indonesia atau di kota besar akan memperkuat layanan primer dengan mengedepankan diagnosis holistik, pelayanan paripurna dan berkesinambungan. Tak lupa pelayanan spesialis kedokteran keluarga layanan primer berupaya membina keluarga dan berorientasi komunitas, karenanya dapat mengisi kesenjangan pelayanan di tingkat primer,” pungkasnya. (za)
