MAGELANG, derapguru.com – Meraih prestasi itu membutuhkan waktu yang panjang. Konsistensi dan ketekunan sangat dituntut untuk mewujudkannya. Kata bijak tersebut disampaikan oleh Ch Dwi Anugrah MPd, guru Seni Budaya SMK Wiyasa Magelang, peraih Juara I Nasional untuk penulisan artikel guru yang diselenggarakan Majalah Suara Guru, majalah yang dikelola oleh Pengurus Besar PGRI Pusat.
Kematangan Dwi Anugrah dalam menulis memang telah diuji oleh waktu. Sejak tahun 1990-an dia telah banyak menulis ratusan artikel untuk berbagai harian lokal maupun nasional. Dia juga telah menghasilkan tiga buku nonfiksi untuk memperkuat portofolionya dalam dunia kepenulisan.
“Tulisan saya dipantik dari temuan-temuan dan hasil diskusi-diskusi di lapangan. Tulisan-tulisan itu saya perkuat dengan referensi untuk memperkuat tulisan,” tutur Dwi Anugrah.
Baca Juga: Dr Muhdi: Andai Guru Menulis Praktik Baik Mengajar, Tulisannya Inspirasi Bagi Guru Berikutnya
Lebih lanjut Dwi Anugrah menuturkan, bahwa ada banyak bahan di lapangan yang dapat menjadi ide dalam menulis. Untuk bidang pendidikan misalnya, permasalahan guru honorer yang sampai kini tak kunjung usai atau tata kelola guru yang membutuhkan perhatian, semua dapat menjadi bahan menarik untuk tulisan-tulisan bidang pendidikan.
Untuk lomba penulisan artikel Suara Guru, Dwi Anugrah mengaku mengambil tema nasib guru honorer. Dia membutuhkan proses selama satu minggu untuk menulis, menimbang, dan menyelesaikan tulisan. “Saya tidak mengira, tanggal 24 November mendapat informasi dari Jakarta masuk 6 besar penulis level nasional,” ungkap Dwi.
Baca Juga: APKS PGRI Jateng: Menulis Itu Gampang, Ga Usah Dipikir, Sing Penting Tulis Wae
Padahal menurutnya, ribuan guru se-Indonesia yang mengikuti lomba tersebut. Jurinya pun para wartawan senior dari media massa nasional. Dari 6 besar tersebut pada tanggal 25 November 2022 siang, diumumkan lewat kanal youtube langsung dari PB PGRI bahwa pemenangnya adalah dari anggota PGRI Kota Magelang, tak lain dirinya sendiri.
Dwi bersyukur, bahwa tahun ini dapat memberikan kontribusi untuk Kota Magelang lewat media tulisan. Harapannya, di tahun berikutnya prestasi yang sudah diraih ini dapat diteruskan dan dipertahankan oleh guru-guru lainnya. “Ayo menulis dari sekarang. Angkat penamu, gerakkan jarimu. Tulis,” pungkasnya. (sg/za)