BANYUMAS, derapguru.com –– Peringati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Banyumas bergerak mengoptimalkan potensi murid melalui kegiatan seminar nasional.
Narasumber hebat Seminar Nasional dengan tema optimalisasi potensi murid melalui pembelajaran berdiferensiasi menuju sekolah menyenangkan yakni dari Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan, Muhammad Nur Rizal, MEng., PhD dan Guru Besar UMP, Prof. Dr. Sukirno MPd.
Seminar Nasional tersebut digelar pada Sabtu, 11 Mei 2024 di Auditorium Ukhuwah Islamiyyah Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Drs H Joko Wiyono MR MSi selaku Keynote Speaker Seminar Nasional awali sambutan dengan apresiasi para guru. Menurutnya guru adalah orang yang harus dihormati oleh kita semua.
“Orang yang harus kita hormati adalah Guru. Hidup guru, hidup PGRI, Solidaritas, Yes,” sambut Joko Wiyono bersemangat memotivasi.
Menurutnya pendidikan harus menggembirakan dan menyenangkan, di mana sekolah harus ramah anak.
“Pendidikan yang menggembirakan adalah bagian yang tidak terpisahkan untuk ciptakan generasi emas bangsa kita. Pendidikan yang bermakna diharapkan melahirkan generasi yang mencintai bangsanya, agamanya, orangtuanya, serta guru-gurunya,” ungkap Joko Wiyono.
Konsepsi mengenai diferensiasi menurut Joko Wiyono merupakan sebuah konsepsi manusia sebagai makhluk individu yang beragam dan tentu memiliki perbedaan.
“Setiap individu peserta didik memiliki perbedaan. Perbedaan minat, bakat, dan potensi itulah yang harus difasilitasi dan optimalkan,” imbuhnya.
Joko Wiyono meyakini bahwa guru-guru di Banyumas ramah dan dinantikan kehadirannya oleh para peserta didik.
“Guru-guru kami ramah, menyenangkan dan dirindukan siswa-siswinya,” kata Joko Wiyono mengakhiri sambutan.
Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMP) Saefurrahman, PhD menyambut baik para pendidik peserta kegiatan seminar. Ia juga sampaikan praktik baik pendidikan di negara lain, salah satunya Filipina. Dari ceritanya menyiratkan bahwa pendidikan menurutnya pendidikan pada hakikanya harus berpihak pada kebutuhan belajar peserta didik.
“Selamat datang para guru Banyumas pada kegiatan akademik ini. Kegiatan ini merupakan suatu kehormatan bagi kami,” ucapnya menyambut baik kehadiran para pendidik Banyumas pada kegiatan akademik seminar nasional.
Muhammad Nur Rizal MEng PhD sampaikan bahwa kegiatan memfasilitasi belajar peserta didik dengan diskusi merupakan bentuk pembelajaran berdiferensiasi yang diartikan secara filsafat.
“Secara filsafat, memfasilitasi belajar dengan diskusi, sudah merupakan bagian dari pembelajaran berdiferensiasi,” katanya.
Ia juga sampaikan bahwa ada 4 (empat) ciri seorang pendidik, yang diantaranya: 1) sadar diri, 2) kritis, 3) mandiri, 4) mau berefleksi.
“Ada empat ciri seorang pendidik yakni, sadar diri dengan lingkungannya, kritis dengan keadaan (tidak mudah ikut-ikutan), tidak tergantung dengan orang lain (mampu mengatur masa depan sendiri, serta tau bagaimana cara untuk mencapai apa yang diinginkan), mau merefleksikan keadaan),” ungkap Muhammad Nur Rizal.
Ketua Panitia, Suhriyanto, MPd sampaikan antusiasme pendidik ikuti kegiatan seminar nasional Hardiknas tidak terlepas dari menariknya topik seminar. hal tersebut menurutnya dibuktikan dengan semua kursi yang disediakan terisi penuh.
“1200 peserta hadiri seminar karena topiknya menarik. Topik mengenai strategi optimalisasi potensi murid memang menarik untuk diulas. Potensi murid itu berbeda, oleh karenanya layanan pendidikan harus dapat mengoptimalkan potensi tersebut,” ungkap Suhri saat sampaikan laporan kegiatan. (Yusep Kurniawan)