Agenda: ‘Ngobrol Pendidikan Islam’ Rembang Reporter: Tim Redaksi
REMBANG, derapguru.com — Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta madrasah saat ini harus bertransformasi sebagai lembaga yang bukan saja terpaku pada keilmuan agama saja. Tetapi juga harus mampu adaptif terhadap teknologi digital. Hal ini disampaikan Menag saat menjadi narasumber pada “Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi)” yang digelar di Rembang, Jawa Tengah, Kamis 26 Oktober 2023.
Adaptif terhadap teknologi ini, menurut Menag, juga menjadi bentuk implementasi transformasi digital yang merupakan program prioritas Kementerian Agama. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Anggota Komisi VIII DPR RI Sri Wulan, praktisi pendidikan Moh Arifin, dan Kakanwil Kemenag Jawa Tengah Mustain Ahmad.
“Dunia itu terus bergerak. Jadi madrasah tidak boleh hanya terpaku dengan ilmu tafaqquh fiddin untuk menciptakan kader-kader agama. Namun harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital, bisa gagah menghadapi perkembangan zaman,” kata Menag Yaqut.
Menag Yaqut mengingatkan, bahwa ada empat dimensi yang perlu dimiliki madrasah saat ini untuk dapat bertransformasi. Empat dimensi tersebut adalah dimensi kognitif, dimensi spiritual, dimensi estetika, dan dimensi fisik.
“Dimensi kognitif harus dimiliki madrasah untuk membangun daya pikir dan meningkatkan pengetahuan siswa madrasah. Contohnya, ada metodologi belajar Matematika yaitu ‘Gasing’, yang merupakan singkatan dari Ngga Pusing. Dengan Gasing ini, siswa madrasah tidak lagi dijejali dengan rumus-rumus matematika. Tapi diajari bagaimana melogikakan angka-angka dalam Matematika,” kata Menag Yaqut.
Kedua, dimensi spiritual. Dimensi ini mutlak dimiliki oleh siswa madrasah sebagai lembaga pendidikan yang berbasis keagamaan. Ketiga, dimensi estetika. Dengan memiliki dimensi ini, anak-anak diharapkan memiliki nilai seni. “Ketika anak-anak sudah memiliki kecerdasan, maka nilai-nilai spiritual dan seni harus dimiliki pula oleh siswa. Supaya menjadi lebih indah,” kata Menag Yaqut.
Keempat, dimensi fisik. Menurut Menag Yaqut, siswa madrasah tidak boleh lemah, harus sehat. “Siswa madrasah harus kuat, tidak boleh lemah. Karena itu, anak-anak di madrasah harus dijaga gizinya,” tegas Menag Yaqut. (kmg/za)