
KENDAL, derapguru.com -– Peringatan Hari Pendidikan Nasional (hardiknas) tahun 2025 kembali dirayakan, salah satunya melalui seremoni upacara. Pada upacara yang berlangsung di SMA N 1 Kendal, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal Drs Ferinando RAD Bonay menyampaikan refleksi dan harapan untuk Pendidikan di wilayah kabupaten Kendal.
Menurut Ferinando, perlu kembali digaris bawahi, bahwa dalam Pendidikan ada 3 pilar utama yaitu pemerintah, masyarakat, dan pendidik untuk peserta didik. “Pendidikan bisa sukses jika ada kolaborasi dari kita Bersama. Ini lah yang harus digaris bawahi, bahwa dalam Pendidikan ada 3 pilar utama yaitu pemerintah, masyarakat, pendidik dan peserta didik” tegas Feri.
Lebih lanjut, Ferinando menyampaikan beberapa masalah dalam Pendidikan di lingkungan Kendal, yaitu kurangnya partisipasi Masyarakat dalam hal ini khususnya orangtua, dalam mendukung berlangsungnya proses Pendidikan yang lebih maju. Salah satunya yaitu mindset Masyarakat yang menganggap sekolah itu gratis karena ada Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
“Perlu diketahui, pembiayaan dalam pendidikan, tidak bisa mengandalkan dari bantuan pemerintah karena bantuan pemerintah Itu sifatnya hanya sebagai pelayanan dasar. Sementara ada banyak hal yang tidak bisa dibiayai oleh dana pemerintah seperti dana BOS. Dari sekian banyak kebutuhan sekolah seperti fasilitas sekolah yang rusak, kegiatan ekstrakurikuler, dan lain sebagainya itu tidak mungkin hanya bisa dicover oleh dana BOS. Oleh karena itu, dibutuhkan partisipasi Masyarakat untuk mencapai Pendidikan yang maksimal,” kata Feri.
Selain masalah pembiayaan, dukungan dari orangtua juga diharapkan dari segi kehadiran atau pendampingan untuk peserta didik. Beberapa waktu lalu, ramai dibicarakan tentang usulan sekolah 5 hari kepada dinas Pendidikan. Namun, ternyata usulan ini mendapat sejumlah penolakan dari walimurid dengan alasan hari Sabtu nanti tidak ada yang mendidik anaknya.
“Beberapa waktu lalu ada teman-teman yang mengusulkan sekolah menjadi 5 hari. Kami menyarankan untuk usulan tersebut didiskusikan dengan orangtua murid. Ternyata banyak orangtua tidak setuju. Kata mereka, Nanti hari Sabtu, anak yang mengurus siapa? Yang mendidik mereka siapa? Ini artinya mindset orangtua juga harus diubah. Mendidik anak tidak hanya tugas guru sebagai pendidik, tapi juga orangtua saat di rumah.” Ungkapnya.
Selain butuhnya partisipasi Masyarakat, tantangan Pendidikan saat ini adalah menuju Indonesia Emas. Perlu selalu diingat bahwa Pendidikan saat ini adalah Pendidikan dalam mempersiapkan Indonesia Emas tahun 2045. Hal ini merupakan mimpi negara yang luar biasa. Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal Drs. Ferinando RAD Bonay juga memberikan tugas kepada pendidik untuk meningkatkan kualitas kompetensinya masing-masing sebelum mentransfer ilmu kepada peserta didik.
“Tahun 2045 akan memasuki Indonesia Emas. Ini adalah mimpi yang luar biasa. Sehingga dari sekarang para pendidik harus meningkatkan kualitas kompetensinya masing-masing untuk mempersiapkan anak didiknya. Apalagi besok materi coding dan AI juga akan dimasukkan di sekolah. Guru harus mempersiapkan itu. Indonesia emas 2045 artinya 20 tahun lagi. Artinya, 20 tahun lagi adalah dunia kerja mereka. Merekalah yang kita harapkan nanti untuk penerus bangsa” imbuh Feri.
Lebih lanjut, Feri menegaskan bahwa dari semua cita-cita Pendidikan, tentunya partisipasi Masyarakat memang sangat penting dalam pendidikan, apalagi jika melihat dari waktu kebersamaan dengan peserta didik, tentu peserta didik dalam sehari bahkan seminggu lebih banyak waktu di rumah dengan orangtua. Selain itu adalah tergugahnya kesadaran, meningkatkan kompetensi dari para pendidik untuk mempersiapkan materi dan ilmu yang terbaik untuk peserta didik. Dan terakhir yang terpenting juga adalah kesejahteraan guru juga perlu diperhatikan dan harus pemerintah tingkatkan. (Eva Dwi Susanti/za)