Agenda: Terbitan Derap Guru Jateng Mendatang Reporter: Tim Majalah Derap Guru Jateng dan derapguru.com
KUDUS, derapguru.com – Pendidikan adalah kawah candradimuka tempat para ksatria muda digembleng. Di dalamnya perlu mengenal rasa sakit untuk melatih ketangguhan. Mengenal rasa lelah untuk melatih daya tahan, dan mengenal rasa sedih-kecewa untuk melatih ketahanan psikis dan menstimulus daya juang. Pendidikan bukan tempat untuk “memanipulasi” angka Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) agar anak dan orang tua merasa senang.
Bupati Kudus, HM Hartopo ST MM MH, menyinggung hal tersebut saat dijumpai Majalah Derap Guru Jateng dan derapguru.com di Kantor Dinas Bupati Kudus, baru-baru ini. Bupati Hartopo sudah sampai pada titik “kesal” melihat praktik-praktik pengatrolan nilai yang dilakukan para pendidik hanya untuk mengejar target KKM.
“Jangan katrol nilai anak. Kalau memang belum mampu ya jangan dinaikan. Biar orang tua dan anak juga tahu kalau anaknya memang belum mampu. Ini penting. Untuk memberikan kesadaran diri, baik pada orang tua maupun siswa, supaya orang tua juga care terhadap perkembangan anak, dan anak juga serius dalam bersekolah,” tutur Bupati Hartopo.
Bupati Hartopo tak hanya bicara soal katrol-mengatrol nilai, tapi juga menyinggung perubahan karakter anak-anak didik, anggaran pendidikan di atas 20 persen, dan tentang kekurangan guru.
Ada pula pandangan Ketua PGRI Kabupaten Kudus, Ahadi Setiawan, terhadap tantangan dunia pendidikan yang dibaca oleh organisasi ini. Tantangan itu tidak hanya perkara yang terkait dengan masalah-masalah pendidikan, tapi juga terkait masalah membangun sinergitas organisasi dengan pemerintah.
Jangan lupakan pula berbagai macam berita menarik seputar kegiatan organisasi dan pendidikan yang terjadi dalam kurun waktu satu bulan terlewat. Semua informasi tersebut akan terbit dalam Majalah Derap Guru Jateng edisi mendatang. (za)