
SEMARANG, derapguru.com — Selama menjalankan ibadah puasa pada bulan suci Ramadan, banyak kebijakan yang meliburkan sekolah dan memperpendek waktu jam pelajaran. Hal ini dilakukan agar siswa lebih banyak meningkat amalan ramadannya, serta tetap pula terjaga proses pembelajarannya.
Dua kepentingan besar itulah yang disampaikan Wakil Sekretaris PGRI Jateng, Dr Saptono Nugrohadi MPd, saat menguraikan kebijakan-kebijakan baru pemerintah saat ramadan dalam acara Ngobr-Us PGRI Jateng yang disiarkan langsung UP-Radio Semarang, Kamis 6 Maret 2025.
“Pengurangan ini agar amalan ramadan lebih baik. Bahkan sempat pula ada ada wacana mau diliburkan. Tapi pemerintah memilih menambah libur awal puasa dan proses sekolah tetap berjalan dengan pengurangan waktu pelajaran,” tanda Saptono.
Saptono menambahkan, bila biasanya satu jam pelajaran durasinya sekitar 55 menit, sekarang dikurangi menjadi 40 menit. Hanya saja dia mengingatkan, untuk kelas-kelas akhir untuk lebih diperhatikan karena sudah menjelang kelulusan.
“Harus bisa cermat mengatur waktu, terutama untuk kelas-kelas akhir,” tekan Saptono.
Lebih lanjut Saptono menuturkan, untuk kegiatan PGRI Jateng sendiri, ada banyak yang diprogramkan. Salah satunya adalah agenda baca Quran yang dilakukan di daerah-daerah mulai cabang samping ranting dan ranting khusus.
“Selain itu ada juga acara yang kita jalankan ini, Kajian Ramadan, Peringatan Nuzulul Quran, dan banyak lagi lainnya,” punglas Saptono. (za)