Home > Populer > Ada Sekolah Favorit, PPDB Zonasi Gagal

Ada Sekolah Favorit, PPDB Zonasi Gagal

Agenda: RDPU Komisi X DPRI dengan Kemendikbudristek.
Reporter: Tim Redaksi

JAKARTA, derapguru.com — Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menilai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi gagal. Hal ini lantaran masih ada sekolah-sekolah favorit yang diincar siswa.
Fikri menuturkan maskud dan tujuan jalur zonasi ialah menghilangkan ketimpangan pendidikan melalui penghapusan status sekolah-sekolah favorit. Nyatanya, dalam PPDB terungkap banyak orang tua melakukan sejumlah cara untuk memasukkan anak mereka di sekolah tertentu.

“Kalau masih ada lomba untuk mendapat sekolah tertentu dengan berbagai macama car, surat keterangan palsu dan lainnya berarti masih ada sekolah favorit dong? Berarti sistem ini tidak berhasil, layak untuk dievaluasi,” kata Fikri dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi X DPR RI dan Kemendikbudristek, Kamis 13 Juli 2023.

Fikri juga menilai progres pemerataan pendidikan belum terlihat. Hal ini terlihat dari hanya 1-2 sekolah yang menjadi incaran siswa dalam satu zonasi.

Dia mengatakan bila sudah ada pemerataan pendidikan, mestinya siswa tak cuma menumpuk ingin masuk di satu sekolah. Misal, dalam satu wilayah ada 10 sekolah dan pendidikan merata serta bagus, dia yakin siswa menyebar.

“Ini jelas gagal. Masih ada favorit berarti zonasi belum sukses. Evaluasi total sistem zonasi ini karena berarti tujuan utamanya menghilangkan sekolah favorit dan pemerataan pendidikan belum berhasil. Paling tidak sampai sekarang” ujar politikus PKS itu.

Politikus Golkar, Muhammad Nur Purnamasidi, juga meminta ada pemerataan pendidikan. Hal ini agar siswa tidak menumpuk hanya mengincar satu sekolah

Dia menyebut setiap orang tua ingin anaknya bersekolah di sekolahan bagus. Belum lagi mereka yang ingin menguliahkan anaknya.

Nur menyebut ada perguruan tinggi negeri tertentu yang hanya ingi menerima dari sekolah tertentu. Dia mengatakan dengan pemerataan pendidikan tidak bakal ada lagi orang tua yang mengincar memasukkan anaknya di sekolah tertentu.

“Saya yakin orang enggak akan memaksa pindah zonasi. Dia pasti akan di zonasinya,” tutur dia. (med/za)

You may also like
Dr Muhdi: Sebagai Manusia Saya Ada Keterbatasan
Relawan Mentari: Dalam Berjuang Semoga Diberikan Perlindungan Allah
Sutikno MPd: Pak Muhdi Seperti Pegulat Khabib Nurmagedov
H Sakbani: Sugih Tanpa Bandha, Digdaya Tanpa aji…

Leave a Reply