JAKARTA, derapguru.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, sebanyak 63 negara terlilit utang tinggi di tengah gejolak ekonomi global. Adapun tiga di antaranya merupakan negara Asia Selatan yang kini menjadi ‘pasien’ Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).
IMF merupakan lembaga keuangan internasional yang menyediakan bantuan keuangan berupa pinjaman, serta memberikan masukan kepada negara anggotanya yang bermasalah.
“Diakui di dalam statistik, lebih dari 63 negara di dunia yang dalam utangnya mendekati atau sudah tidak sustainability,” ungkapnya dalam acara CEO Banking Forum.
Bahkan, lanjutnya, berdasarkan pernyataan bank sentral India, seluruh negara Asia Selatan sudah dalam kondisi keuangan yang terlilit utang. Serta tiga negara telah menjadi pasien IMF yakni Bangladesh, Sri Lanka, dan Pakistan.
“Kalau membaca wawancara bank sentral India, dia mengatakan negara-negara di sekitar Asia Selatan semuanya dalam kondisi stress debt,” kata Sri Mulyani.
Kondisi yang sama juga terjadi di Mesir dan negara di Timur Tengah lainnya yang merupakan importir minyak, turut mengalami situasi keuangan yang tidak mudah.
Ia pun menekankan, bahwa dalam menghadapi 2023 yang masih diliputi gejolak ekonomi global, maka tetap perlu kewaspadaan. Terlebih IMF telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2023 hanya 2,3 persen, menurun dari proyeksi pertumbuhan ekonomi 2022 yang sebesar 3,2 persen.
IMF juga menyatakan, sepertiga ekonomi dunia atau sekitar 30-40 persen dari perekonomian negara diprediksi mengalami resesi.
“Jadi hal ini menjadi satu kewaspadaan, 2023 memang prediksi dari lembaga global, mengenai dunia kurang menggembirakan. Tidak hanya inflasi dan kemungkinan resesi, kemungkinan juga ada masalah dengan di berbagai negara,” pungkas dia. (kmp/za)