Batang, derapguru.com – Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr. Muhdi, SH, M. Hum mengapresiasi Peringatan HUT Ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024 serta Rapat Akbar Guru yang diselenggarakan oleh Pengurus PGRI Kabupatrn Batang di GOR M. Sarengat Kabupaten Batang, Kamis, 5 Desember 2025.
Kegiatan yang mengusung Tema” Guru Bermutu Indonesia Maju, Guru Hebat Indonesia Kuat” ini dihadiri sekitar 12.000 guru anggota PGRI. ” Kami mengapresiasi PGRI Kahupaten Batang yang menghadirkan 12.000 guru anggota PGRI dalam kegiatan akbar ini. Sehingga pesan-pesan PGRI dan juga dari Pj. Bupati dapat didengar langsung oleh mereka”, ujar Dr. Muhdi.
Dr. Muhdi selanjutnya mengungkapkan pentingnya mewujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua yang merupakan Visi Kabinet Merah Putih untuk menyongsong Indonesia emas 2045.
Dalam upaya tersebut, kata Dr. Muhdi yang juga Wakil Ketua Komite I DPD RI, guru selain mengembangkan kemampuan akademik anak-anak juga harus fokus pada pendidikan karakter sebagai hal penting yang harus diwujudkan. Untuk itu kebijakan pemerintah diantaranya adalah memberikan pelatihan konseling kepada para guru dan pengangkatan guru-guru BK.
Disinggung oleh Dr. Muhdi, bahwa Wajib Belajar 13 tahun termasuk TK. Untuk itu Penerintah harus bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan guru dan fasilitasnya.
Program pemerintah berikutnya adalah membiayai peningkatan kualifikasi S1 guru yang saat ini belum S1/D4. Dan untuk mewujudkan prndidikan bermutu di setiap kabupaten ada satu sekolah unggul.
“Ini adalah upaya-upaya pemerintah untuk mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain”, jelas Dr. Muhdi.
Terkait dengan pengangkatan guru honorer menjadi P3K, dikatakan telah disepakati dalam Rapat Kerja Komite I DPD RI dengan Menpan RB, bahwa semua peserta seleksi P3K yang sudah lolos 100 % akan diterima dan ber NIP.
“Dalam Rapat Kerja Komite I DPD RI dengan Menpan RB beberapa waktu lalu, telah disepakati, bahwa semua peserta seleksi P3K yang sudah lolos 100 % akan diterima dan ber NIP.”, jelas Dr. Muhdi.
Selanjutnya dikatakan juga, bahwa beban administrasi yang saat ini mendera para guru akan disederhanakan cukup dibuat satu tahun sekali.
Hal lain yang juga diungkapkan adalah terkait zonasi. Dikatakan, pemerintah sedang mengkaji sistem Zonasi agar seluruh anak memperoleh pendidikan bermutu.
Menurut mantan Rektor Universitas PGRI Semarang ini, Prestasi anak harus tetap memperoleh pertimbangan penting dan apresiasi untuk pendidikan terbaik.
“Makin tinggi tingkat pendidikan, kuota untuk jalur prestasi dalam PPDB harus semakin besar”, jelasnya.
Selanjutnya terkait ANBK akan dilakukan juga akan dievaluasi, selain untuk pemetaan juga untuk pertimbangan dalam menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Berikutnya tentang peningkatan kesejahteraan guru akan dilakukan melalui sertifikasi. Guru yang belum sertifikasi akan diakselerasi sehingga tahun 2025 semua guru telah tersertifikasi. Dan guru swasta yang selama ini mendapat impassing 1, 5 juta akan menjadi 2 juta.
“Kita apresiasi niat baik pemerintah dengan bekerja lebih baik dan profesional guna mewujudkan pendidikan bermutu.
“Pendidikan bermutu kuncinya ada pada guru bermutu”, ujar Dr. Muhdi.
Pj. Bupati Batang, Dra. Lani Dwi Rejeki. MM pada kesempatan tersebut turut mengapresiasi penyelenggaraan HUT Ke-79 PGRI dan Rapat Akbar Guru yang dihadiri 10 ribu lebih guru.
” Terima kasih pak Arif Rohman, kegiatan ini menunjukkan guru di kabupaten Batang cukup solid”, pujinya.
Sebelumnya ketua PGRI Kabupaten Batang, M Arif Rohman menyampaikan terima kasih kepada Pj Bupati Batang yang telah mengangkat guru-guru honorer menjadi P3K , yang saat ini telah mencapai 90 %.
Turut hadir dan.memberikan sambutan, Krpala Dinas Pendidikan kabupaten Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo SH, M.Si .
Turut diundang pula dalam acara tersebut Dandim, Kapolres, Kepala Kejaksaan, Kepala Pengadilan Negeri, Ketua Dewan Pendidikan, Kepada Opd Se-Kabupaten Batang, Ketua Organisasi Profesi, Pergunu, IGRA, Himpaudi, IGTKI, persatuan Guru Muhammadiah. (Pur)
Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Saya sangat setuju apabila seluruh tenaga NON ASN dapat di angkat sebagai PPPK, akan tetapi di point ini sepertinya sasaran kesejahteraan masih mengacu kepada guru saja, lantas bagaimana dengan kami yang sebagai tenaga pendidik (Operator sekolah dan penjaga) apakah juga akan mendapat kesejahteraan layaknya guru mengingat kita juga sama-sama bekerja di instansi pendidikan. Harapan kami tidak hanya guru tapi kami juga ingin perhatian lebih dari pemerintah dan kami selaku tenaga pendidik juga dapat merasakan hal yang sama, 🙏🏻
Terimakasih
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb