
SEMARANG, derapguru.com –– Salah satu indikasi seseorang berkarakter positif dapat dilihat melalui kesantunannya dalam berbahasa. Oleh karena itu, pembinaan karakter positif dapat dilakukan dengan melakukan pembiasaan penggunaan bahasa yang santun.
Konsep inilah yang sedang diterapkan oleh tim dosen UPGRIS yang terdiri atas Dr Nanik Setyawati SS MHum, Eva Ardiana Indrariani SS MHum, Dra Siti Lestari MPd, dan Dr Ngurah Ayu Nyoman Murniati MPd saat memberikan pelatihan “Kesantunan Berbahasa Dalam Interaksi Komunikasi di Lingkup Sekolah” di SMPN 34 Semarang, Selasa 27 Mei 2025.
Ketua tim yang juga pembicara, Nanik Setyawati menuturkan, bahwa kesantunan berbahasa adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa. Hal ini terkait dengan masalah sopan santun, rasa hormat, dan kesesuaian penggunaan bahasa dengan norma-norma sosial dalam berkomunikasi (baik lisan maupun tulisan).
Nanik menambahkan, kesantunan berbahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor penting. Pertama adalah faktor internal dalam diri seseorang yang terkait dengan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya kesantunan dalam berbahasa.
“Yang kedua adalah faktor eksternal seseorang yang terkait dengan lingkungan, norma-norma sosial, dan harapan dari mitra bicara,” urai Nanik.
Nanik menambahkan selain faktor internal dan eksternal, ada pula pengaruh dari aspek kebahasaan dan non-kebahasaan. Aspek kebahasaan meliputi diksi, intonasi, nada bicara, dan struktur kalimat.
“Sedangkan faktor non-kebahasaan meliputi budaya, pengalaman, dan hubungan antarindividu. Semua hal itu mempengaruhi kesantunan berbahasa seseorang,” tambah Nanik. (za)