
Agenda: Wisuda ke-75 UPGRIS Reporter: Tim Redaksi
SEMARANG, derapguru.com – Pembina UPGRIS yang juga Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr H Muhdi SH MHum, menjamin kualitas UPGRIS dari seluruh jajaran perguruan tinggi negeri maupun swasta. Hal tersebut dikarenakan saat ini Dr Muhdi adalah salah satu direktur Lembaga Akreditasi Mandidi Pendidikan (LAM-Dik); sebuah lembaga akreditasi mandiri yang bertugas mengakreditasi kampus kependidikan negeri maupun swasta.
“Selaku Direktur Pengembangan LAMDik yang mengakreditasi seluruh perguruan tinggi kependidikan di Indonesia, baik negeri maupun swasta, mulai S1 S2 S3 pendidikan. Saya pastikan UPGRIS adalah salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia,” tutur Dr Muhdi dalam Wisuda ke-75 Universitas PGRI Semarang, Selasa-Rabu, 3—4 Oktober 2023.
Dr Muhdi menyampaikan hal tersebut agar tidak ada keraguan sama sekali untuk berkuliah di kampus UPGRIS. Sebab melalui kacamata LAMDik, dirinya saat ini bisa menimbang kualitas setiap kampus dan membandingkannya dengan kampus UPGRIS.
“Percayalah bahwa anak-anak Bapak/Ibu, istri atau suami Bapak/Ibu telah memilih tempat yang tepat dan terbaik. Tidak saja yang terbaik, tetapi juga memiliki legalitas yang pasti,” tandas Dr Muhdi.
Lebih lanjut Dr Muhdi menyampaikan, legalitas UPGRIS terjaga sebagai sebuah institusi dengan menggunakan pin ijazah yang sama yang di[akai kampus-kampus negeri. Bahkan UPGRIS juga menjadi kampus swasta pertama yang menggunakan pin ijazah yang sama dengan pin ijazah kampus-kampus negeri.
“Dan upgris adalah perguruan tinggi yang justru sebagai PTS pertama waktu itu yang menggunakan pin. Sejak saya masih jadi rektor, UPGRIS adalah perguruan tinggi yang taat asas dan menjalankan seluruh ketentuan yang berlaku,” tandas Dr Muhdi.
Dalam kesempatan tersebut Dr Muhdi juga mengingatkan, agar para wisudawan bersiap diri untuk hidup pada era disrupsi. Pada era ini perubahan terjadi di mana-mana. Bahkan apa yang pernah terjadi di masa kuliah, setelah lulus nanti bisa jadi tidak akan lagi ditemui karena telah terdisrupsi.
“Pada era ini, apa-apa yang saat ini masih bagus, beberapa waktu ke depan sudah tidak relevan lagi,” pungkas Dr Muhdi. (za/wis)