Agenda: Konkerkab PGRi Pati Reporter: Tim Redaksi
PATI, derapguru.com — Profesi guru–terutama di pedesaan–merupakan profesi yang memiliki derajat sangat tinggi di mata masyarakat. Profesi guru dianggap sangat mumpuni sehingga sering dijadikan tempat bertanya apapun bagi masyarakat sekitar.
Keistimewaan profesi guru tersebut diungkapkan Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr Muhdi SH MHum, saat memberi sambutan dalam agenda Sosialisasi Perjuangan dan Daspen PGRI Jateng, di Gedung PGRI Pati, Sabtu 5 Agustus 2023.
“Bahkan bukan hanya tempat bertanya soal sekolah atau pendidikan. Kebo meteng wae takone karo guru,” kata Dr Muhdi disambut tawa para guru yang hadir.
Dr Muhdi menambahkan, karena begitu istimewanya, profesi guru seolah-oleh tidak mengenal kata pensiun. Meski telah purna tugas, dia akan tetap dipanggil guru dan tetap menjadi rujukan bagi masyarakat untuk bertanya.
“Ora ono istilah ‘mantan guru’, kalo profesi lain ada, mantan jaksa, mantan hakim, mantan polisi. Guru ora ono pensiune. Meski telah purna tugas, dia tetap jadi rujukan bagi orang untuk bertanya,” tutur Dr Muhdi.
Lebih lanjut Dr Muhdi meminta supaya para guru benar-benar memegang komitmen dalam mendidik generasi bangsa. Pasalnya, kemajuan sebuah bangsa sangat bergantung atau terletak di tangan para guru.
“Semua orang menyadari untuk bisa maju, untuk bisa mengubah nasib, satu-satunya jalan adalah dengan sekolah. Para Bupati, para pejabat, mereka rata-rata adalah anak-anak desa yang sekolah. Mereka bisa mengubah nasib karena sekolah,” tandas Dr Muhdi.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua PGRI Jateng H Sakbani SPd MH, Wakil Sekum PGRI Jateng Dr Sapto Budoyo MH, Wakil Sekum PGRI Jateng Wahadi MPd, Kominfo PGRI Jateng Dr Agus Wismanto MPd, dan Ketua PGRI Pati Drs Winarto MPd beserta jajarannya. (za)