BREBES, derapguru.com – 1285 formasi susulan ASN PPPK Kabupaten Brebes Diterima oleh Pemerintah Pusat. Kepastian tersebut muncul dengan dikeluarkannya Surat MenpanRB Nomor B/2344/M.SM.01.00/2022 Tanggal 8 November 2022 tentang Tanggapan Pembukaan Kembali Seleksi P3K Kabupaten Brebes Tahun 2022.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Kementerian PAN RB, Rini Widyantini, tersebut Kabupaten Brebes disusulkan untuk membuka 1258 formasi baru. Jumlah 1258 formasi ASN PPPK guru tahun 2022 tersebut merupakan angka dari kebutuhan total guru yang ada kabupaten paling barat dari Provinsi Jawa Tengah ini.
Keputusan ini diketahui setelah rombongan yang dipimpin oleh Bupati Brebes Idza Priyanti didampingi oleh Asisten 3 Sekda Brebes, Kepala BPKAD, Kepala Bapenda, Kepala Dindikpora, Kepala Dinkes, Sekretaris BKPSDMD, Ketua Dekranasda dan Ketua PGRI Kabupaten Brebes menghadap Menteri PANRB dan terima oleh Asisten Deputi SDM Aparatur Kemenpan-RB, Aba Subagja.
Dengan diterimanya usulan, Bupati Brebes Idza Priyanti meminta BKPSDMD, Dinas Dikpora, dan Dinkes untuk mempersiapkan segala sesuatunya secara cepat agar sesuai dengan tenggat waktu pelaksanaan seleksi. Idza juga meminta calon peserta untuk mempersiapkan diri secara baik agar tidak ketinggalan dalam mendaftar.
“Kami meminta kepada seluruh calon P3K untuk tetap menjaga kondusivitas wilayah, percaya pada pemerintah dan tetap berdoa yang terbaik,” tandas Idza.
Sebelumnya, sebanyak 537 guru dari Kabupaten Brebes yang masuk dalam katagori Prioritas I sangat terpukul. Mereka menangis mendapati kenyataan Pemerintah Kabupaten Brebes menarik usulan ASN PPPK tahun 2022. Dampak dari penarikan itu, 537 guru yang hanya tinggal selangkah lagi bakal jadi ASN PPPK, harus kehilangan kesempatan di tahun 2022 ini.
“Ada 537 guru di Brebes menangis. Mereka guru-guru Prioritas I yang gagal mengikuti seleksi ASN PPPK 2022, karena Pemkab Brebes menarik usulan yang sudah diajukan,” lapor Ketua PGRI Kabupaten Brebes, Drs Sutikno MPd, saat melakukan koordinasi dengan PGRI Provinsi Jawa Tengah, Jumat 4 November 2022.
Baca Pula: 537 Guru Brebes Menangis, PGRI Brebes Koordinasi dengan PGRI Jawa Tengah
Sutikno menuturkan, PGRI Kabupaten Brebes menerima keluh kesah dan tangis para guru mengenai nasib mereka setelah Pemkab Brebes menarik usulkan formasi ASN PPPK tahun 2022. Mereka mengatakan dampak ditariknya usulan ASN PPPK 2022 Kabupaten Brebes tersebut mengakibatkan sebanyak 537 guru yang masuk dalam Prioritas I—yang tinggal pemberkasan saja—gagal menjadi ASN PPPK tahun 2022.
“Kami mohon bantuan dari Pengurus PGRI Provinsi Jawa Tengah untuk membantu masalah-masalah guru di Brebes ini. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Sekda Brebes mengenai masalah ini,” tutur Sutikno.
Menurut Sekda Brebes, lanjut Sutikno, penarikan tersebut dilakukan Pemkab Brebes karena Kemenpan-RB meminta Kabupaten Brebes mengajukan semua kekurangan formasi, yakni sebanyak 1285 formasi. Akan tetapi, pemerintah Brebes hanya sanggup menganggarkan 537 formasi, karena hal itulah usulan yang sudah diajukan itu ditarik kembali.
“Sehubungan dengan itu, kami melaporkan sekaligus mohon izin dan doa restu, Pemkab Brebes bersama PGRI Kabupaten Brebes akan segera ke Jakarta untuk mengklarifikasi masalah ini. Kami akan mendatangi Kemenpan dan Kemendikbudristek,” tutur Sutikno.
Baca Juga: Sempat Tarik Usulan 537 Formasi, Kini Brebes Ajukan 1285 Formasi ASN PPPK Tahun 2022
Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Dr Muhdi, memberikan apresiasi luar biasa kepada para pengurus PGRI Kabupaten Brebes dan Sekda Kabupaten Brebes yang secara cepat dan sigap merespon isu yang berkenaan dengan nasib para guru di wilayahnya. Dr Muhdi berharap usaha PGRI Kabupaten Brebes bersama Sekda Brebes ke Jakarta akan membuahkan hasil yang positif.
“Kami mengapresiasi kesigapan PGRI Kabupaten Brebes dan Sekda Kabupaten Brebes yang langsung merespon cepat masalah ini. Semoga perjuangan ke Jakarta membuahkan hasil dan memberikan harapan baik bagi guru-guru yang sedang menyandarkan nasib ini. Mohon pimpinan PGRI Kabupaten Brebes senantiasa berkoordinasi, supaya kami dapat terus memantau perkembangannya,” tandas Dr Muhdi. (za)