SEMARANG, derapguru.com — Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) akan menerima 88 mahasiswa pada program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) tahun 2024 yang akan datang. Puluhan mahasiswa dari 34 perguruan tinggi luar Jawa tersebut akan bergabung menjadi keluarga besar UPGRIS untuk menjalani program pertukaran sebagaimana mahasiswa program PMM sebelumnya.
Informasi tersebut disampaikan Rektor UPGRIS, Dr Hj Sri Suciati MHum, saat memberikan sambutan dalam “Pentas Seni Nusantara dan Perpisahan Mahasiswa PMM Inbound 2023 Universitas PGRI Semarang yang digelar di Menara Kampus IV Universitas PGRI Semarang, Jumat 19 Januari 2024.
“Kemarin saya mengikuti pertemuan di Jakarta, penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Kementerian, program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) tahun 2024. Di acara Jakarta kemarin, sudah diinformasikan bahwa Universitas PGRI Semarang, pada PMM tahun 2024 akan menerima 88 mahasiswa dari 34 perguruan tinggi tinggi di luar Pulau Jawa,” tutur Dr Sri Suciati.
Dr Sri Suciati menambahkan bahwa pihak kementerian saat ini telah menjadikan program PMM ini menjadi program unggul dari 9 program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan ini dapat membuka wawasan para peserta untuk dapat merasakan langsung bagaimana rasanya hidup dalam keragaman bahasa dan budaya Indonesia.
“Karena kita memiliki lebih dari 700 pulau di Indonesia dengan bahasa dan kebudayaannya masing-masing. Perbedaan tidak membuat kita terpisah-pisah, tapi dengan perbedaan itu kita saling menguatkan, kita saling mengisi, kita saling menjaga kebersamaan,” tutur Dr Sri Suciati.
Perwakilan Mahasiswa PMM dari Universitas Negeri Medan (Unimed), Fadlin Arya Satya, menyampaikan bahwa program PMM ini memberi pengalaman yang sangat luar biasa bagi para peserta. Fadlin merasa sangat senang dan bangga bisa diberi kesempatan menjadi bagian dari keluarga besar Universitas PGRI Semarang.
“Banyak sekali pengalaman dan pembelajaran berharga yang kami dapatkan selama di sini. Di sini kami dapat mengenal, dapat mempelajari dan merasakan keberagaman nusantara,” tutur Fadlin.
Selama menjalani PMM, Fadlin mengatakan waktu seakan berjalan begitu cepat. Tanpa disadari tiba-tiba saja waktu sudah berjalan selama lima bulan dan sudah saatnya untuk kembali ke kampus asal masing-masing.
“Rasanya baru kemarin kita di sini, tapi ternyata sudah berjalan lima bulan. Ada suka ada duka, ada tangis ada tawa, ada cinta ada patah hati,” tutur Fadlin disambut tepuk tangan meriah dari para peserta.
Fadlin tidak lupa mengucapkan terima kasih pada keluarga besar Kampus UPGRIS. Terutama pada pimpinan dan para dosen yang mendampingi mereka selama menjalankan berbagai program pertukaran mahasiswa ini.
Sementara itu, Koordinator PMM UPGRIS, Dr Wiyaka MPd, menyampaikan bahwa program pertukaran mahasiswa di Kampus UPGRIS ini merupakan kali ketiga yang telah dijalankan. Pada periode ini jumlah mahasiswa yang dikirim oleh pemerintah sebanyak 66 mahasiswa dari 27 kampus Indonesia.
“Tahun ini sebanyak 66 mahasiswa dari 27 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia, dari luar Jawa, dari Sabang sampai Merauke,” tandas Dr Wiyaka. (za)