Agenda: Sosialisasi Perjuangan dan Daspen Reporter: Tim Redaksi
MUNGKID, derapguru.com – Salah satu bentuk perjuangan PGRI adalah menyejahterakan kehidupan para guru. Lahirnya Undang-Undang Guru dan Dosen yang berimplikasi pada diperolehnya tunjangan profesi guru adalah wujud nyata perjuangan PGRI dalam memperjuangkan kesejahteraan.
Hal tersebut disampaikan Ketua PGRI Jateng, Dr Muhdi SH MHum, dalam acara “Sosialisasi Perjuangan Organisasi dan Daspen PGRI Jateng” yang digelar di Aula Bank Bapas 69 Magelang, Jumat 21 Juli 2023.
“Tidak hanya mempertahankan NKRI dan memajukan profesionalitas guru. Tapi juga berjuang untuk kesejahteraan. Guru tidak hanya sejahtera, tapi juga terlindungi,” tandas Dr Muhdi.
Dr Muhdi menuturkan, PGRI sebagai organisasi profesi akan terus berupaya membangun citra positif profesi guru agar senantiasa disegani oleh profesi-profesi lain, dihormati oleh para mitra, serta memiliki harkat dan martabat tinggi di mata masyarakat.
“Pada awalnya kita belum merasa terhormat secara penuh. Untuk mempertegas penghormatan pada guru, maka kita memohon pada pemerintah untuk diberi Hari Guru yang tanggalnya sesuai hari lahir PGRI,” urai Dr Muhdi.
Dalam perjalanannya, lanjut Dr Muhdi, para guru menjadi terhormat saja ternyata belum cukup. Maka dimulailah pada Kongres PGRI di Bandung, untuk menuntut adanya peningkatan kesejahteraan dan perlindungan bagi kaum guru.
“Ternyata kalau diam saja, tidak akan dapat apa-apa, sehingga pada Kongres ke-19 di Semarang, pada masa Presiden Megawati, kita menuntut pemerintah untuk menjalankan UUD 45 terkait anggaran pendidikan 20 persen. Kita juga menuntut para guru diberikan perlindungan, sekaligus di beri kesejahteraan,” tutur Dr Muhdi.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua PGRI Jateng H Sakbani SPd MH, Sekretaris Umum PGRI Jateng Drs Aris Munandar MPd, Kominfo PGRI Jateng Dr Agus Wismanto MPd, Ketua PGRI Kabupaten Magelang H Susno SPd MPd, dan segenap pengurus serta anggota PGRI Kabupaten Magelang. (za)