SINGARAJA, derapguru.com – Salah satu indikator keberhasilan sebuah SMK dapat dilihat dari keberadaan teaching factory (Tefa) dengan produk unggulannya. Seperti Tefa SMKN 3 Singaraja Bali yang telah berhasil membuat aneka produk unggulan untuk digunakan masyarakat.
Salah satu produk terbaru Tefa SMKN 3 Singaraja adalah mesin pengupas kulit kopi. Mesin pengupas kulit kopi ini bahkan sudah dipasarkan hingga ke luar Bali untuk membantu para petani kopi maupun industri kecil dan menengah (IKM) olahan kopi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala SMKN 3 Singaraja, I Ketut Bawa, mengatakan bahwa produksi mesin pengupas kulit kopi tidak lepas dari praktik baik program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan (SMK PK SPD) bidang keahlian di bidang teknik mesin yang ada di SMKN 3 Singaraja. Hingga saat ini sudah dihasilkan sekitar 15 mesin pengupas kulit kopi dari 56 unit yang ditargetkan.
Lebih lanjut Ketut menyampaikan bahwa ide pembuatan mesin pengupas kulit kopi sendiri bermula dari kemitraan antara SMKN 3 Singaraja dengan salah satu bengkel di daerah Seririt, Buleleng, Bali yang saat itu sedang membuat pesanan mesin pengupas kulit kopi dalam jumlah yang banyak. Mesin-mesin pengupas kulit kopi tersebut rencananya akan didistribusikan ke NTB dan NTT.
“Ketika kami sedang mempersiapkan diri untuk program SPD, kami mencari bengkel untuk kerja sama. Di Bali memang banyak bengkel-bengkel, kemudian kami menemukan salah satu bengkel di Seririt ini namanya bengkel Bubut Kawi 2,” kata Ketut.
Saat itu, lanjut Ketut, bengkel Bubut Kawi 2 sedang menerima pesanan mesin pengupas kulit kopi yang cukup banyak. Akan tetapi, bengkel tersebut terkendala keterbatasan pekerjaan yang membuat pesanan mesin pengupas kulit kopi tidak tersentuh.
“Melalui program pemadanan (SMK PK SPD, red) pihak sekolah kemudian melakukan MoU dengan bengkel Bubut Kawi 2 untuk mengerjakan proyek pembuatan mesin pengupas kulit kopi,” kata Ketut. (za)