Agenda: Siswa Jatuh Dari Gedung Sekolah Reporter: Tim Redaksi
JAKARTA, derapguru.com – Siswa terjatuh dari ketinggian gedung sekolah terus terjadi. Peristiwa ini terus berulang dan hanya selesai menjadi catatan peristiwa dari pendidikan di Indonesia. Terbaru, dua siswa SMAN 2 Bandung Jawa Barat dilaporkan terjatuh dari lantai dua gedung sekolah, Kamis 12 Oktober 2023.
Meski tak menimbulkan korban jiwa, tapi peristiwa ini menjadi catatan panjang siswa terjatuh dari ketinggian gedung sekolah. Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, menilai perlunya evaluasi terhadap sistem keamanan sekolah-sekolah untuk mencegah peserta didik jatuh dari gedung sekolah.
“Ke depan, perlu ada evaluasi terkait keamanan jendela, misal, dengan memasang teralis besi sehingga tidak ada peserta didik yang dapat keluar dari jendela,” kata Retno dalam keterangannya di Jakarta, Kamis 12 Oktober 2023.
Empat hari sebelumnya, Senin 9 Oktober 2023, siswa SMPN 132 Cengkareng dinyatakan tewas terjatuh dari lantai empat gedung sekolah. Korban diduga tergelincir dari jendela karena berusaha keluar kelas bersama teman-temannya melalui jendela kelas. Sedangkan sebelumnya lagi—belum genap sebulan satu bulan—siswa SDN 06 Pesanggrahan Jakarta juga dilaporkan tewas terjatuh dari lantai 4 gedung sekolah, Selasa 26 September 2023.
Retno Listyarti mengatakan, sekolah perlu memperhatikan aspek keamanan sekolah. Beberapa bangunan yang beresiko membuat jatuh siswa harus diantisiapasi secara baik. Selain itu, dia juga meminta sekolah dapat memasang kamera pengawas (CCTV) yang dapat mempermudah guru piket mengawasi keamanan di sekolah. Terutama keadaan kelas-kelas saat jam istirahat.
“Ke depan, perlu ada evaluasi terkait keamanan jendela, misal, dengan memasang teralis besi sehingga tidak ada peserta didik yang dapat keluar dari jendela,” kata Retno dalam keterangannya di Jakarta, Kamis 12 September 2023.
Lebih lanjut Retno Listyarti menuturkan pentingnya layanan psikososial diberikan kepada peserta didik, terutama bagi peserta didik kelas IX SMP yang banyak tekanan. Ia mengatakan, meskipun kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, sebagian besar orang tua saat ini masih kurang memiliki perhatian dengan kesehatan mental putra-putrinya
“Dalam hal ini, Dinas Pendidikan dapat bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak setempat,” tandas Retno Listyarti. (za)