MSEMARANG, derapguru.com – Kemampuan mengajar dengan memanfaatkan teknologi tidak lagi menjadi modal penting—melainkan telah menjadi modal dasar—para guru pada era sibernetik ini. Guru-guru yang cakap teknologi sangat dibutuhkan oleh murid-murid yang secara native lahir dan besar dengan asupan teknologi.
Untuk mendorong kecapakan guru menggunakan teknologi, dikenalkanlah sebuah model pembelajaran bernama SAMR Model’s. SAMR model merupakan model pembelajaran yang dikembangkan secara konseptual oleh Ahli Pendidikan bernama Ruben Puentendura.
“Tujuan model pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan pengajaran dan untuk mengintegrasikan teknologi digital dalam pengajaran kita,” ungkap Ahli Pendidikan dari UPGRIS, Dr Muhtarom MPd, yang menjadi narasumber dalam kegiatan ‘IHT Model Pembelajaran Berbasis Digital’ yang digelar di SMPN 3 Semarang, baru-baru ini.
Dr Muhtarom menyampaikan bahwa SAMR merupakan singkatan dari istilah Subtitusion, Augmentation, Modification, dan Redefinition. Substitusion merupakan tahapan di mana teknologi digunakan hanya sebagai pengganti mode tradisional tanpa fungsi tambahan. Augmentation merupakan tahapan di mana guru mendapatkan fungsi-fungsi tambahan dari penggunaan teknologi.
“Modification merupakan tahapan di mana teknologi digunakan untuk mendesain ulang pembelajaran secara signifikan. Sedangkan Redefinition merupakan tahapan implementasi teknologi oleh guru dengan membuat praktik yang tidak mungkin dilakukan tanpa adanya teknologi,” tutur Dr Muhtarom.
Paparan tentang pemanfaatan teknologi digital ini sendiri merupakan bagian dari kinerja Tim Pengabdian kepada Masyarakat UPGRIS yang terdiri atas Dra Maria Yosephin WL MPd, Dr Jafar Sodiq MPd, dan Th Cicik Sophia Budiman MPd. Selain menghadirkan Dr Muhtarom MPd, dalam kegiatan ini juga menghadirkan ahli pembelajaran lain dari UPGRIS, Sutrisno MPd, yang mengenalkan Project Based Learning dan Problem Based Learning.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan tambahan ‘amunisi’ bagi para guru di SMPN 3 Semarang—yang notabene termasuk sekolah favorit. Sebagai sekolah favorit siswa-siswa SMPN 3 Semarang tentu memiliki kecakapan digital di atas rata-rata dibandingkan sekolah lain pada umumnya,” tutur Maria.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua LPPM UPGRIS, Dr Wiyaka MPd, dan Kepala SMPN 3 Semarang, Drs Moh Hadi Utomo MPd. (za)