JAKARTA.DerapGuru – RUU Sisidiknas telah salah sejak ada dalam pikiran. Perancangnya pun sampai saat ini tidak pernah diperkenalkan. Hal inilah yang menimbulkan kecurigaan seluruh elemen masyarakat akan adanya agenda tersembunyi dalam rancangan undang-undang kontroversial tersebut.
“RUU ini telah keliru bahkan sejak dalam pemikiran. Para perancangnya pun sampai saat ini bahkan tidak pernah dibuka identitasnya oleh pihak Kemendikbudristek,” tegas Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Alpha Amirrachman, Rabu 21 September 2022.
Alpha menuturkan, kekacauan rancangan undang-undang ini telah dimulai sejak tidak dibuatnya peta jalan atau grand design sebagai langkah awal pembuatan. Ibarat merakit sebuah kapal besar, tanpa kejelasan mau dibawa kemana arahnya.
“RUU ini cacat bukan hanya dari berbagai sisi subtansi. Tapi juga dari prosesnya yang tidak transparan dan minim partisipasi publik. Dari sisi subtansi, bisa dilihat dari rancunya fungsi dengan tujuan. Profil Pelajar Pancasila yang menjadi tujuan pendidikan nasional juga sangat sempit pemahamannya,” tutur Alpha.
Menurut Alpha, kondisi kacau itu masih diperparah dengan rendahnya apresiasi terhadap guru dan dosen, minimnya pengakuan pada pendirikan non-formal, tidak jelasnya peran pendidikan berbasis masyarakat, hingga menjebak pendidikan dalam iklim bisnis yang mengesampingkan sisi humanis pendidikan.
“Kami memberikan apresiasi wakil rakyat yang memilih untuk menunda rancangan undang-undang kontrovesial tersebut masuk Prolegnas Prioritas 2023. Ini bukti kalau para wakil rakyat masih menggunakan hati nurani dan akal sehat dalam menolak RUU Sisdiknas,” tandas Alpha. (za)