KENDAL, derapguru.com — Program Guru Penggerak Angkatan 11 Kabupaten Kendal melaksanakan kegiatan pembelajaran yaitu Lokakarya VII di SMP Negeri 3 Patebon Kendal, Selasa, 3 Desember 2024. Kegiatan ini melibatkan Calon Guru Penggerak, Pengajar Praktik, serta pemangku kepentingan pendidikan di Kabupaten Kendal.
Kegiatan guru penggerak merupakan program dari Kemdikbud yang diselenggarakan BBGP Prov Jawa Tengah yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal serta Cabang Dinas XIII Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
Penanggung Jawab Guru Penggerak, Supardi SPd MPd, mengatakan lokakarya ini bertujuan untuk melakukan refleksi terhadap perjalanan belajar yang telah dijalani selama program, memperkuat jejaring kolaborasi antarpendidik sebagai upaya mendukung transformasi pendidikan, dan menyusun rencana tindak lanjut dalam implementasi nilai-nilai dan praktik Guru Penggerak di sekolah masing-masing.
“Kegiatan ini mencakup sesi refleksi selama enam bulan pelaksanaan pembelajaran, di mana untuk angkatan 11 ini dimulai dari bulan Juli 2024. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan pemilihan koordinator Guru Penggerak Angkatan 11, penyusunan rencana tindak lanjut bersama calon guru penggerak, serta persiapan pelaksanaan panen karya di Pendopo pada Rabu, 4 Desember 2024,” kata Supardi.
Supardi menambahkan, beberapa persiapan yang dilakukan oleh peserta calon guru penggerak yaitu pembuatan stand dan gladi bersih pementasan panen karya oleh masing-masih kelompok, diskusi kelompok, serta penyusunan rencana tindak lanjut bersama.
“Harapan kami untuk calon guru penggerak Angkatan 11 bisa mengemban amanah Guru Penggerak dengan baik, dan kembali ke sekolah masing-masing nantinya bisa menjadi pemimpin pembelajaran,” harap Supardi.
Lebih lanjut Supardi menuturkan, guru penggerak menitipkan amanah kepada Bapak Ibu Guru Calon Guru Penggerak untuk kembali ke sekolah sebagai pemimpin pembelajaran. Tidak hanya pemimpin pembelajaran, tapi juga guru penggeral yang dapat mengubah stigma negatif terhadap Guru Penggerak (yang katanya kurang bergerak dalam pembelajaran).
“Dalam kesempatan sebagai guru penggerak, tentu setiap peserta diharapkan bisa membawa perubahan program dan pembelajaran yang selalu berpihak kepada murid, sesuai dengan amanah pada kurikulum merdeka.” tandasnya. (Eva Dwi Susanti/za)