JAKARTA, derapguru.com – Peran guru tidak akan tergantikan kendati teknologi dan perkembangan zaman terus terjadi. Hal tersebut disampaikan oleh Pj Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto SH, saat memberikan amanat pada upacara peringatan HUT PGRI ke-78 dan Hari Guru Nasional (HGN) 2023 di Alun Alun Banjarnegara, Sabtu 25 November 2023.
“Pasca pandemi, hikmah terpenting adalah peran guru, tidak akan pernah tergantikan oleh teknologi”, tandas Pj Bupati Tri Harso.
Pj Bupati Tri Harso menegaskan, dalam proses pendidikan, guru menjadi aktor utama dan penting untuk mencapai target-target pendidikan. Oleh karena itu PGRI dan guru diharapkan terus menjaga kemitraan yang strategis dan konstruktif dengan pemerintah daerah.
“PGRI dan guru harus menjaga kemitraan yang strategis dan konstruktif dengan pemerintah daerah untuk mewujudkan pembangunan nasional,” tegasnya.
Lebih lanjut Pj Bupati Tri Harso menandaskan, PGRI sebagai organisasi profesi guru, pendidik, dan tenaga kependidikan harus tumbuh menjadi kekuatan moral dan intelektual. Selain itu, PGRI juga diharapkan senantiasa memegang teguh nilai, saling menghormati dalam spirit organisasi yang mandiri dan nonpartisipan.
“Terlebih lagi mendekati masa hingar-bingar politik di tahun 2024 mendatang, seluruh guru dan ASN Banjarnegara harus menjaga netralitas, tidak terlibat politik praktis, tidak menggunakan fasilitas dinas untuk kampanye kecuali yang diatur undang-undang, serta bijak dalam bermedia sosial,” tandasnya.
Sekretaris PGRI Banjarnegara, Sunarto SPd MPd, menyampaikan bahwa dunia ini akan gelap gulita jika tidak ada guru. Guru adalah hal yang sangat vital bagi kemajuan sebuah negara. Sunarto juga menambahkan, para guru yang bertugas di Banjarnegara sungguh luar biasa.
“Teman-teman guru yang bertugas di seluruh wilayah Kabupaten Banjarnegara terbiasa untuk tidak terlalu perhitungan sekali terhadap material. Teman-teman guru terbiasa mengabdi terhadap anak didik dan masyarakat. Dengan gaji tak seberapa terutama guru-guru PAUD, tetapi dedikasinya luar biasa. Di saat sekarang ini, jarang sekali dijumpai yang memiliki etos kerja semacam guru,” tandasnya.
Sunarto menghimbau agar para guru tidak mudah terprovokasi oleh berbagai isu apapun. Para guru harus solid, guru itu sosok intelektual yang bisa dan biasa beradu argumentasi dan berdialog dengan cerdas, namun tapi di sisi lain guru juga bisa melakukan tindakan frontal seperti berdemo.
“Makanya ada oknum yang melakukan adu domba untuk memecah belah persatuan guru. Jangan sampai ada yang ingin memperjuangkan diri sendiri, menjelek-jelekkan teman lain. Ini sangat tabu dilakukan para guru. Kita harus menjaga soliditas sebagai insan pendidik yang santun dan berdedikasi,” pungkasnya. (za)