SEMARANG, derapguru.com — Wakil Rektor IV Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Dr Nur Khoiri, meminta semua kepala laboratorium di lingkungan UPGRIS membuka lebar laboratorium untuk kunjungan atau kegiatan riset guru dan siswa.
“Silakan lab dibuka selebar-lebarnya untuk kunjungan siswa atau untuk mendukung kegiatan riset sekolah-sekolah,” tutur Dr Nur Khoiri dalam rapat terbatas dengan kepala laboratorium di lingkungan UPGRIS, Selasa 13 Desember 2022.
Lebih lanjut, Dr Nur Khoiri menuturkan bahwa terobosan ini perlu dilakukan agar sisi kebermanfaatan laboratorium bisa semaksimal mungkin. Bukan hanya maksimal untuk para mahasiswa dan dosen saja, melainkan bermanfaat pula untuk siswa, guru, maupun masyarakat umum.
“Biar masyarakat umum, siswa, dan guru bisa lebih mengenal dan familier dengan kampus UPGRIS. Tidak apa-apa (lab dikunjungi atau digunakan, red). Mumpung kuliah sedang masa libur dan tidak padat penggunaannya,” tutur Dr Nur Khoiri.
Dr Nur Khoiri menambahkan bahwa pihak kampus justru akan merasa bangga apabila laboratorium UPGRIS bermanfaat bagi siswa, guru, atau masyarakat umum. Terlebih lagi ada beberapa benda lab yang memiliki batas kaadularsa tertentu, sehingga bila tidak dimanfaatkan malah akan terbuang sia-sia.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor II UPGRIS, Dr Endah Rita SD, juga menyampaikan dukungannya terhadap penggunaan sarana dan prasarana laboratorium. Dr Endah Rita menuturkan pentingnya kebermanfaatan sebuah kampus bagi sekolah-sekolah atau masyarakat umum.
“Bila perlu gelar pula pelatihan-pelatihan penggunaan sarana dan prasaranan lab untuk guru, laboran, atau tenaga teknis lab. Ini juga bisa membawa kebermanfaatan bagi pihak lain. Kami akan mendukung penuh,” tandas Dr Endah Rita.
Hal senada diungkapkan Wakil Rektor III UPGRIS, Dr Sapto Budoyo. Dr Sapto memberi dukungan penuh agar pengelola laboratorium membukakan pintu bagi siswa dan guru yang hendak riset. Tak hanya itu saja, para pengelola lab juga diharapkan bisa mengambil inisiasi supaya ada kerjasama antarlab dengan perguruan tinggi sekitar.
“Kerjasama penggunaan lab dengan perguruan tinggi lain juga penting. Selain bermanfaat untuk pengembangan dunia riset, juga akan bermanfaat untuk akreditasi lab kita sendiri. Silakan dibuat kerja samanya,” tutur Dr Sapto. (za)