SEMARANG, derapguru.com – PGRI merupakan organisasi profesi yang tidak membedakan kiprah laki-lali maupun perempuan dalam organisasi. Baik laki-laki maupun perempuan dalam organisasi mendapatkan hak yang sama untuk mengembangkan diri.
“Buktinya, ketua umumnya perempuan,” tandas Ketua Biro Pemberdayaan Perempuan PGRI Jawa Tengah, Arum Purwanti SPdAUD, dalam acara Rapat Koordinasi Biro-Bidang-Seksi Pemberdayaan Perempuan secara daring, Selasa 15 Agustus 2023.
Dalam rapat yang dipimpin Sekum PGRI Jateng Drs Aris Munandar MPd tersebut, Arum Purwanti meminta para kader PGRI tidak terjebak dalam dikotomi laki-laki maupun perempuan. Dalam organisasi PGRI, baik laki-laki maupun perempuan harus terus memantaskan diri untuk menjadi apapun, sehingga kepantasan itulah yang membuat perempuan dan laki-laki layak untuk memegang peran tertentu dalam organisasi.
“Bukan perkara laki-laki atau perempuan, tapi lebih bagaimana laki-laki atau peremuan itu menyiapkan diri agar pantas untuk menjadi apapun? Kepantasan itulah yang harus kita utamakan bersama, agar semakin berdaulat para perempuan dalam organisasi ini,” tandas Arum Purwanti.
Lebih lanjut Arum Purwanti menuturkan, Biro Pemberdayaan Perempuan juga berusaha meningkatkan skill kaum perempuan dalam organisasi. Hal ini ditunjukkan dengan pelibatan perempuan dalam keterampilan diri dalam organisasi ini. Bahkan, tidak hanya dalam hal peningkatan keterampilan diri, tapi juga dalam pelibatan perempuan dalam kinerja organisasi.
“Dalam beberapa kurun waktu lalu, kami sampaikan bahwa kami juga membentuk grup whatsapp bersama untuk koordinasi para Perempuan PGRI yang menjadi pengurus di tingkat di kabupaten/kota di Jawa Tengah,” tutur Arum Purwanti.
Hadir dalam rapat koordinasi tersebut, Ketua PGRI Jawa Tegah Dr H Muhdi SH MHum, Sekum PGRI Jateng Drs Aris Munandar MPd, Wasekum Dr Saptono Nugrohadi, Kabiro Kerohanian dan Pembinaan Karakter PGRI Jateng Sunan Baedowi SPdI MSi, dan Kabiro Kominfo Dr Agus Wismanto. (za)