JAKARTA, derapguru.com — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan indeks literasi keuangan perempuan tahun 2022 untuk pertama kalinya melampaui indeks literasi keuangan laki-laki. Hal ini berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 yang diselenggarkaan OJK.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi mengatakan, indeks literasi perempuan pada SNLIK 2022 sebesar 50,33 persen sedangkan laki-laki 49,05 persen.
Angka tersebut meningkat cukup signifikan dibandingkan hasil SNLIK 2019. Saat itu, indeks literasi perempuan hanya 36,13 persen sedangkan laki-laki 39,94 persen.
“Ini juga suatu berita yang sangat menggembirakan ya, indeks literasi keuangan perempuan itu meningkat cukup signifikan. Bahkan untuk pertama kalinya itu bahkan lebih tinggi dari indeks literasi laki-laki,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Selasa 22 November 2022.
Baca Juga: 261.204 Laporan Kasus Keuangan Ditangani OJK
Menurutnya, kenaikan indeks literasi perempuan yang signifikan ini merupakan buah dari upaya OJK menjadikan perempuan sebagai sasaran prioritas dalam arah strategis literasi keuangan dalam dua tahun terakhir. Sebab, OJK menilai perempuan memiliki peranan penting dalam mengelola keuangan keluarga dan dalam memberikan pendidikan atau edukasi keuangan terhadap anak-anaknya.
“Pada 2020 sampai 2022 ini merupakan hasil dari OJK menempatkan perempuan sebagai kelompok prioritas untuk dilakukan edukasi dan literasi keuangan,” ucapnya.
Kendati demikian, indeks inklusi keuangan perempuan masih kalah tinggi dari laki-laki. Indeks inklusi keuangan perempuan 83,88 persen sedangkan laki-laki 86,28 persen. Namun, angka inklusi keuangan tersebut mengalami pertumbuhan di 2022 jika dibandingkan dengan indeks inklusi keuangan tahun 2019 yakni laki-laki sebesar 77,24 persen dan perempuan sebesar 75,15 persen.
“Namun demikian, untuk indeks inklusi keuangan laki-laki tetap lebih tinggi,” kata dia.
Baca Juga: Sertifikasi Halal “Self Declare”, Dorong Percepatan Sertifikasi Halal
Sebagai informasi, SNLIK 2022 dilaksanakan mulai Juli-September 2022 di 34 provinsi yang mencakup 76 kota atau kabupaten dengan jumlah responden sebanyak 14.634 orang yang berusia antara 15-79 tahun.
Adapun SNLIK dilakukan tiga tahun sekali. Sebagaimana tahun 2016 dan 2019, SNLIK 2022 juga menggunakan metode, parameter, dan indikator yang sama, yaitu indeks literasi keuangan yang terdiri dari parameter pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap dan perilaku, sementara indeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan (usage).
Secara umum, hasil SNLIK 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, naik dibanding tahun 2019 yang hanya 38,03 persen. Sementara indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10 persen meningkat dibanding periode SNLIK sebelumnya di tahun 2019 yaitu 76,19 persen.
Hal tersebut menunjukkan gap antara tingkat literasi dan tingkat inklusi semakin menurun, dari 38,16 persen di tahun 2019 menjadi 35,42 persen di tahun 2022. (kmp/za)